Bartomeu Kian Yakin Messi Bakal Pensiun di Barcelona
- Reuters/Andrew Boyers
VIVA – Hampir 14 musim Lionel Messi membela Barcelona, dan jadi sosok penting di balik kesuksesan The Catalans dalam kurun waktu lebih dari satu dasawarsa. Loyalitas dan dedikasi megabintang Argentina untuk Barcelona itu tak perlu diragukan lagi. Namun, masih ada keraguan jika Messi akan mengakhiri karier bersama El Barca.
Ketajaman Messi terbukti dengan catatan 535 gol yang dicetaknya untuk Barcleona. Tak cuma itu, Messi juga mengantar Barcelona meraih empat gelar Liga Champions, delapan gelar juara LaLiga, lima gelar Copa del Rey, enam gelar Piala Super Spanyol, tiga gelar Piala Super Eropa, dan tiga gelar Piala Dunia Klub.
Dengan performa mentereng, tak sedikit klub-klub elite Eropa yang pernah mencoba membajaknya. Manchester City misalnya. Klub kaya raya kepunyaan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pernah coba mendaratkan Messi di Etihad Stadium.
Kabar menyebutkan jika Sheikh Mansour pernah menyodorkan Messi cek kosong, untuk diisi sesuka hati sang megabintang. Namun demikian, pemain berusia 30 tahun ini tetap setia dan memilih bertahan di Camp Nou.
November 2017, Messi menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2022. Itu berarti, kontrak Messi dengan Barcelona akan habis saat usianya menginjak 35 tahun. Pasca kontrak baru, Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, semakin yakin jika Messi akan memilih mengakhiri kariernya bersama Barcelona.
Bartomeu menganggap Messi akan sama dengan Andres Iniesta, yang sebelumnya dikontrak seumur hidup dan akan menjadikannya sebagai legenda hidup Barcelona yang hanya membela satu klub saja.
"Kami ingin memainkan sepakbola yang baik, melakukanya dengan cara yang unik. Dan tentunya, Leo (Lionel) Messi adalah pemain kunci kami," ujar Bartomeu kepada Sky Sports.
"Andres Iniesta contohnya. Kami meginginkannya tidak hanya sebagai pemain, tapi sebagai legenda (Barcelona). Dan tentu kami berharap, hal itu juga terjadi pada Messi. Dia sudah menandatangani kontrak (baru) selama empat musim. Tapi, saya tidak berpikir itu adalah kesepakatan terakhirnya," katanya. (ren)