Aksi Rasisme Kembali Nodai Sepakbola Italia

Duel Lazio versus Napoli sempat terhenti
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
- Kejadian tak mengenakkan dialami oleh bek Napoli, Kalidou Koulibaly. Saat bertandang ke markas Lazio, Stadion Olimpico, Rabu 3 Februari 2016 atau Kamis dini hari WIB, Koulibaly mendapat perlakuan rasis.

Insiden terjadi di pertengahan babak kedua, tepatnya pada menit 68. Saat itu terdengar nyanyian rasis yang dinyanyikan fans Lazio untuk Koulibaly.

Tak cuma lagu rasis untuk Koulibaly. Fans Lazio juga mendengungkan chant bernada anti-Neapolitan. Wasit Massimiliano Irrati pun memutuskan untuk menunda laga. 

Pihak panitia pertandingan meminta kepada fans untuk tenang dan tak menyanyikan lagu rasis. Dan setelah 5 menit, laga dilanjutkan kembali.

Pelatih Lazio, Stefano Pioli, menyayangkan adanya nyanyian rasis yang terdengar dari tribun penonton. Pioli menilai tak seharusnya fans menyanyikan lagu bernadakan rasis saat duel sedang berlangsung.

"Seharusnya tak ada lagu bernadakan diskriminasi yang didengungkan. Semua orang harus menghargai satu sama lain dengan menghormati dan memberikan pelajaran. Jangan pernah menyingkirkan mereka," kecam Pioli kepada Rai Sport.

Meski mengecam tindakan rasis fans, Pioli menyayangkan keputusan Irrati yang menghentikan pertandingan. Menurut Pioli, terhentinya laga mengganggu performa anak-anak asuhnya.

Pada akhirnya, Lazio harus menelan pil pahit di laga ini. Mereka harus menerima kekalahan 0-2 dari sang Capolista.

"Tak seharusnya dihentikan. Saya pikir sama sekali tak membantu. Teriakan tersebut tak bisa dihakimi. Tapi, dengan tindakan ini ada sebuah kepedulian terhadap pembuat onar yang skalanya kecil. Seharusnya tak ada orang-orang seperti itu di dalam stadion," terang Pioli.

Ini bukan kali pertama penghinaan secara rasial terjadi di sepakbola Italia. Pada 2009 lalu, Mario Balotelli yang masih berseragam Inter Milan pernah merasakannya. Ketika itu, Balotelli diejek fans Juventus.

Kemudian, di 2013 lalu, giliran Kevin Prince Boateng mendapat perlakuan serupa. Dan setahun kemudian, duo Milan, Kevin Constant dan Nigel de Jong, dilempari kulit pisang oleh fans Atalanta. (ren)