Pengungsi yang Direkrut AC Milan Ditangkap karena Memperkosa
Selasa, 19 Januari 2016 - 03:44 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id - Seorang pengungsi dari Gambia, Yusupha Yaffa, direkrut sebagian pemain muda oleh AC Milan, hingga dilepas ke klub Jerman awal musim 2015/2016. Merujuk pada pengakuannya, Yaffa semestinya baru berusia 19 tahun, saat pindah ke Eintracht Frankfurt.
Namun dikutip dari Mirror
pada Selasa, 19 Januari 2016, belakangan diketahui bahwa Yaffa memalsukan usia, berpura-pura sembilan tahun lebih muda dari semestinya. Media di Italia menyebutkan, Yaffa mengatakan pada petugas imigrasi, bahwa dia lahir pada 31 Desember 1996.
Sementara akunnya di Facebook, memperlihatkan jika Yaffa sebetulnya lahir pada 14 November 1987. Dia telah diperintahkan kembali ke Italia, untuk menghadapi tuntutan penipuan. Legenda AC Milan Filippo Inzaghi, juga akan diminta untuk bersaksi di pengadilan.
Dilansir dari Express, Yaffa bahkan bakal menghadapi tuntutan lebih berat, dari sekadar pemalsuan usia. Dia awalnya ditangkap oleh polisi Jerman, karena memperkosa seorang wanita berusia 19 tahun. Otoritas Jerman, kemudian menemukan keanehan pada berkas permohonan suakanya.
Kasus pemerkosaan, itu yang membuat pemalsuan usia Yaffa juga terbongkar. Yaffa berdalih, kehilangan semua berkas pribadinya, saat mengajukan permohonan suaka di Italia pada 2009. Namun dalihnya itu, tetap tidak menjelaskan, mengapa dia harus mengaku berusia lebih muda.
Dia bahkan mengaku baru berusia 17 tahun, saat ditangkap polisi di Jerman, agar bisa lolos dari tuntutan pemerkosaan. Terungkapnya kebohongan soal usia, membuat kasusnya kini bisa dibawa ke pengadilan dan diperlakukan sebagai orang dewasa.
Baca Juga :
Namun dikutip dari Mirror
Sementara akunnya di Facebook, memperlihatkan jika Yaffa sebetulnya lahir pada 14 November 1987. Dia telah diperintahkan kembali ke Italia, untuk menghadapi tuntutan penipuan. Legenda AC Milan Filippo Inzaghi, juga akan diminta untuk bersaksi di pengadilan.
Dilansir dari Express, Yaffa bahkan bakal menghadapi tuntutan lebih berat, dari sekadar pemalsuan usia. Dia awalnya ditangkap oleh polisi Jerman, karena memperkosa seorang wanita berusia 19 tahun. Otoritas Jerman, kemudian menemukan keanehan pada berkas permohonan suakanya.
Kasus pemerkosaan, itu yang membuat pemalsuan usia Yaffa juga terbongkar. Yaffa berdalih, kehilangan semua berkas pribadinya, saat mengajukan permohonan suaka di Italia pada 2009. Namun dalihnya itu, tetap tidak menjelaskan, mengapa dia harus mengaku berusia lebih muda.
Dia bahkan mengaku baru berusia 17 tahun, saat ditangkap polisi di Jerman, agar bisa lolos dari tuntutan pemerkosaan. Terungkapnya kebohongan soal usia, membuat kasusnya kini bisa dibawa ke pengadilan dan diperlakukan sebagai orang dewasa.