AC Milan Kritik Dihapusnya 'Dekrit Pertumbuhan' Serie A
- Forzaitalianfootball
Italia – Petinggi AC Milan, Giorgio Furlani mengkritik dihapusnya 'Dekrit Pertumbuhan' Serie A. Menurut dia itu adalah langkah yang salah dan akan berdampak negatif ke sepakbola Italia.
'Dekrit Pertumbuhan' adalah aturan yang memungkinkan klub Serie A merekrut pemain asing dengan tarif pajak yang lebih rendah. Namun, karena dianggap memberi dampak buruk kepada pengembangan sepakbola muda, kemudian dihapuskan.
Namun menurut Furlani, itu harusnya tidak dilakukan. Serie A sekarang ini butuh aturan yang membantu klub menjadi lebih baik lagi, bukan malah menghambat.
"Kita berada dalam situasi di mana banyak kekuatan yang melawan kita. Ketidakmampuan untuk membuat stadion adalah salah satunya, pembajakan adalah hal lainnya," kata Furlani, dikutip dari Football Italia.
"Lalu ada hal-hal kecil yang membuat sepakbola Italia kurang kompetitif dibandingkan dengan liga top lainnya," imbuhnya.
Menurut Furlani, 'Dekrit Pertumbuhan' adalah satu-satunya pendorong untuk membuat Serie A menjadi lebih kompetitif dibanding yang lain. Karena itulah dia menyayangkan adanya penghapusan.
"Sepakbola bukanlah mainan. Ini adalah industri yang menarik modal asing, berkat 'Dekrit Pertumbuhan', tim-tim Italia telah kembali menarik talenta-talenta yang sebelumnya tidak dapat kami tarik," tuturnya.
"Jadi bagi saya, tampaknya merupakan suatu kontradiksi total untuk melakukan dan mengubah suatu peraturan yang memungkinkan kita menuju ke jalan yang benar dan melekat dalam kata 'pertumbuhan'."
'Dekrit Pertumbuhan' Serie A dianggap sebagai akar masalah banyaknya pemain lokal, terutama usia muda tersingkir dari skuad utama klub-klub. Dampaknya kepada Timnas Italia, yang pada 2018 dan 2022 gagal menembus Piala Dunia.
Furlani menganggap persepsi tersebut salah. Yang harusnya dituntut menurutnya adalah komitmen klub untuk melakukan pembinaan usia muda.
"Jika ada kekhawatiran, seperti yang saya edngat, bahwa 'Dekrit Pertumbuhan' akan berdampak pada pembinaan, maka saya sarankan kita duduk bersama dan membicarakannya. Mari kita atasi masalah ini."