Disokong Orang Terkaya Indonesia, Como Usung Misi Kembali ke Serie A

Orang terkaya nomor 1 di RI, Robert Budi Hartono
Sumber :
  • Forbes

VIVA –  Klub Serie C atau kasta ketiga Italia, Como 1907 tiba-tiba saja membuat gebrakan. Mereka mengincar bomber Brescia, Mario Balotelli.

Kabar ini bukan isapan jempol. Como saat ini dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono yang memang mengusung misi besar. Kedua sosok ini merupakan pemilik Grup Djarum.

(Baca juga: Klub Milik Pengusaha Indonesia Siap Selamatkan Karier Balotelli)

Pada April 2019, Grup Djarum melalui SENT Entertainment LTD mengakuisisi Como. SENT merupakan perusahaan berbasis di London namun mereka disokong penuh oleh Robert dan Michael Hartono.

Dikutip dari laman Forbes, Rabu 5 Februari 2020, Robert mengantongi kekayaan senilai US$19,7 miliar atau setara Rp269,6 triliun (kurs rupiah Rp13.687 per dolar AS). Terakhir, dia juga masih dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh majalah Forbes pada Desember 2019.

Jika kekayaannya digabung dengan saudaranya, Michael Bambang Hartono, harta mereka mencapai US$37,3 miliar atau Rp510 triliun (jika mengikuti kurs rupiah saat ini, Rp13.687 per dolar AS). Ini merupakan data terakhir kekayaan mereka per 2 Desember 2019.

(Baca juga: Intip 'Gurita Bisnis' Budi Hartono Orang Terkaya Nomor 1 RI)

CEO Como, Michael Gandler bercerita mengenai ambisiusnya duo Hartono. Menurutnya, mereka memiliki proyek jangka panjang yang serius di Como. Itu sampai membuat Gandler rela meninggalkan pekerjaannya di Inter.

"Setelah proyek saya di Inter selesai, keluarga Hartono datang dan bilang, 'Kami ingin melakukan hal yang sama dalam jangka panjang. Kami memiliki visi yang tak hanya menghitung uang receh," kata Gandler dilansir Football Italia.

"Idenya adalah mengambil alih klub, yang saat itu ada di kasta keempat kembali ke kasta pertama. Lalu, membangun stadion, pusat pelatihan, sektor akademi, dan ide membangun sesuatu yang penting. Ini ide yang sangat sayang untuk dilewatkan," tegasnya.

Duo Hartono memiliki ambisi besar membawa Como kembali ke Serie A. Sesuatu yang belum pernah diraih dalam 17 musim terakhir.

"Serie A jelas target kami. Namun, ini bukanlah grup yang hanya akan membuang-buang uang. Filosofi bisnis kami bukanlah membeli nilai, kami menciptakan nilai. Menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain tidak menciptakan nilai," jelas Gandler.

"Itulah mengapa saat Anda melihat investasi awal kami, mereka fokus pada hal-hal seperti fasilitas, infrastruktur dan staf. Kami mungkin satu-satunya klub yang menghabiskan kurang dari 50 persen anggaran untuk pemain, Kebanyakan klub mungkin 80-90 persen," tegasnya.