FOKUS: Ibrahimovic Effect
- instagram.com/acmilan
VIVA – Pelatih AC Milan, Stefano Pioli mengatakan, kedatangan Zlatan Ibrahimovic sangat penting untuk timnya yang sedang berjuang bangkit dari keterpurukan. Menurutnya, Ibrahimovic punya efek instan untuk AC Milan.
Ibrahimovic kembali ke AC Milan untuk kedua kalinya pada Januari 2020 ini setelah kontraknya habis di LA Galaxy. Sebelumnya, Ibrahimovic sukses membawa AC Milan juara Serie A (Scudetto) pada musim 2011.
Striker veteran Swedia berusia 38 tahun tersebut membuat dampak langsung dengan menyumbang satu dari dua gol kemenangan AC Milan atas Cagliari di Serie A akhir pekan lalu. Ini merupakan penampilan kedua Ibrahimovic.
Ibrahimovic menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan saat AC Milan menggebuk SPAL 3-0 di Coppa Italia, Rabu kemarin. Meski tidak bermain, kehadiran Ibrahimovic dianggap mengangkat moral para pemain.
"Perekrutan Ibrahimovic sangat penting. Ibrahimovic memberi kami kepuasan luar biasa. Ia sangat profesional," kata Pioli seperti dilansir Soccerway, Jumat 17 Januari 2020.
"Dia sangat terdorong dalam semua hal yang ia lakukan. Sulit dipercaya melihat sosok juara hebat seperti dia bekerja keras. Penting bagi tim muda seperti kami," lanjut Pioli.
Dan ketajaman serta determinasi Ibrahimovic diharapkan bisa kembali ditunjukkan saat AC Milan menghadapi Udinese dalam lanjutan Serie A, akhir pekan ini, Minggu 19 Januari 2020.
"Tentu saja, sangat penting atas apa yang dia lakukan setiap hari selama latihan, atas apa yang dia lakukan saat melawan Cagliari dan atas apa yang akan dia lakukan nanti," jelas Pioli.
"Setelah Cagliari, dia berkata untuk bekerja keras dan dengan penuh semangat sehingga kita bisa mendapatkan hadiah atas kerja keras semuanya. Ini adalah hal yang paling penting," tambah Pioli.
AC Milan sendiri saat ini berada di urutan 10 klasemen sementara Serie A. AC Milan terpaut 10 poin dari Atalanta yang berada di urutan keempat. Sementara mereka juga tertinggal 23 poin dari Juventus di puncak klasemen.
Tua-tua Keladi
Di usia yang sudah memasuki 38 tahun, Ibrahimovic sempat diragukan apakah bisa bermain maksimal untuk AC Milan. Tapi siapa sangka, dia sanggup mencetak gol dan bermain selama 90 menit saat menghadapi Cagliari.
Saat menghadapi Cagliari, Ibrahimovic mengatakan, Stefano Pioli sempat bertanya saat babak pertama berakhir. Apakah striker asal Swedia tersebut sanggup untuk melanjutkan permainan di babak kedua.
"Saya merasa baik. Pelatih memikirkan usia dan melihat apakah saya perlu istirahat, tetapi tidak ada masalah. Pikiran saya masih tajam, dan tubuh harus mengikuti," ujar Ibrahimovic, dikutip dari Football Italia.
Tua-tua keladi, semakin tua semakin jadi. Peribahasa itu mungkin layak untuk disematkan kepada Ibrahimovic. Ada fakta di mana Ibrahimovic memegang rekor pemain uzur paling banyak mencetak gol dalam 10 tahun terakhir.
Usia Ibrahimovic saat ini sudah genap 38 tahun Akan tetapi, bomber jangkung bertinggi badan 195 cm ini tetap garang saat berada di kotak penalti lawan. Tidak cuma kiper musuh, para pemain belakang lawan pun banyak yang gentar saat berhadapan dengannya.
Dalam waktu 10 tahun terakhir, Ibrahimovic membela lima klub yakni Barcelona, Milan, Paris Saint-Germain (PSG), Manchester United, dan Los Angeles Galaxy. Dari catatan statistik yang dirangkum Opta, terbukti bahwa jebolan akademi sepakbola Malmo FF ini tak lekang rapuh usia.
Total, Ibrahimovic mampu mencetak 157 gol khusus di kompetisi domestik Eropa. Jumlah tersebut adalah yang terbanyak dihasilkan seorang pemain berusia 30 tahun atau lebih, yang tampil di lima kompetisi elite Benua Biru.
Di posisi kedua, ada nama mega bintang Juventus, Cristiano Ronaldo. Ronaldo total mampu mencetak 137 gol, baik saat masih membela Real Madrid di LaLiga, hingga saat ini bersama Juventus di Serie A.
Di bawah Ronaldo, ada nama eks juru gedor Udinese, Antonio Di Natale. Memegang rekor pemain dengan jumlah gol terbanyak dalam satu dekade di Serie A, Di Natale mampu mencetak 125 gol dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Jumlah ini unggul jauh dari penyerang Athletic Bilbao, Aritz Aduritz dan Fabio Quagliarela. Aduritz total menjaringkan 104 gol selama 10 tahun terakhir, bersama Real Mallorca, Valencia dan Bilbao.
Sementara itu, Quagliarela yang pernah membela Napoli, Juventus, Torino dan kini di Sampdoria, sudah mencetak 95 gol.