Virus Corona di Italia dan 'Rakusnya' Orang Sepakbola
- Instagram/@diegogodin
VIVA – Virus corona menjadi momok menakutkan di Italia. Total korban meninggal dunia bahkan sudah menembus 10 ribu. Kini mulai muncul kecaman terkait penanganannya dan mereka yang ada di dalam sepakbola.
Bek Inter Milan, Diego Godin tak bisa lagi menahan kekesalannya. Dia mengungkit bagaimana pemerintah Italia telah melakukan lockdown sejak 9 Maret 2020 waktu setempat guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
(Baca juga: Presiden Juventus Ogah Rebut Scudetto Jalur Virus Corona)
Namun, mereka yang memegang kekuasaan dalam sepakbola Italia tak mengindahkannya. Inter masih saja harus menjalani pertandingan melawan Juventus dalam lanjutan Serie A.
Memang pertandingan tersebut digelar tanpa penonton. Tapi, bukan tidak mungkin terjadi pula penyebaran virus corona ketika laga itu berlangsung.
"Kami diekspos sampai saat-saat terakhir," ujar bek asal Uruguay tersebut saat berbicara kepada ESPN.
"Mereka memilih untuk terus melihat apakah kami bisa terus bermain sampai akhirnya situasi tidak dapat dipertahankan. Sistem kesehatan menjadi runtuh," imbuhnya.
Serie A akhirnya baru benar-benar ditangguhkan setelah ada korban langsung pesepakbola. Bek Juventus, Daniele Rugani dinyatakan positif mengidap virus corona.
"Kami terus bermain dalam beberapa pekan, kami melanjutkan latihan dan bermain tertutup sampai Rugani dites dan positif. Hanya pada saat itu kompetisi berhenti," tutur Godin.
Tak ayal kemudian para pemain di Serie A langsung dikarantina oleh klub masing-masing. Karena ada kekhawatiran penyebaran terjadi ketika mereka menjalani pertandingan.
Baca juga
Arsenal Dituding Sebagai Dalang Penjegal ManCity di Liga Champions
Heboh Pemangkasan Gaji Pemain Liga 1 dan Liga 2
Proses PSSI Tetapkan Liga 1 dan Liga 2 Force Majeure Tuai Kritik