ManCity Investigasi Korban Pelatih Paedofilia
- Reuters
VIVA.co.id – Manchester City telah memulai penyelidikan mengenai keterkaitan klub dengan pelatih Barry Bennell, yang sudah terungkap sebagai paedofilia. Bennell adalah mantan staf pelatih tim junior Crewe Alexandra, yang pernah tiga kali dipenjara dan punya keterkaitan dengan ManCity.
Dilansir dari Sports Mail, Jumat 25 November 2016, penyelidikan ManCity diumumkan pada hari yang sama, dengan pernyataan resmi dari Dario Gradi. Mantan manajer dan kini menjabat direktur sepakbola Crewe itu menyatakan simpatinya bagi para korban Bennell.
Kepolisian Inggris mengungkap, layanan pengaduan telepon yang mereka buka, telah menerima 50 laporan hanya dalam dua jam. Salah satunya melaporkan dugaan insiden di Newcastle United, melibatkan mantan staf mereka George Ormond pada 2002.
Ormond bekerja paruh waktu di tim junior Newcastle, sebelum dipenjara selama enam tahun, karena sejumlah kasus penyerangan dalam waktu hampir 25 tahun. Hakim bahkan menyebutnya sebagai seorang pemangsa, dan seorang mantan pemain sepakbola telah melaporkan dia sebagai korban pada polisi.
Skandal kejahatan terhadap anak di sepakbola Inggris, terus memanas dan beberapa nama terus dilaporkan. Di antaranya pelatih tim junior sebuah klub Inggris, yang juga dikenal dekat dengan Bennell. Menurut laporan, Bennell bekerja untuk ManCity sebelum melatih secara penuh di Crewe.
ManCity pun kini membuka catatan internal dan eksternal, untuk mengetahui seberapa besar akses yang pernah didapat Bennell, pada sistem pendidikan pemain muda klub. "Klub mengetahui tuduhan bahwa Bennel memiliki asosiasi dengan klub pada 1980an," kata seorang juru bicara ManCity.
Klub kini berusaha mencari catatan, apakah ada mantan pemain muda mereka yang menderita masalah kesehatan mental, atau bahkan coba melakukan bunuh diri. Klub berniat untuk memberikan dukungan dengan konsultasi, jika ternyata terdapat korban.
Ian Ackley, pemain pertama yang mengungkapkan kasus pelecehan seksual oleh Bennell, mendesak Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) dan klub-klub untuk meminta maaf. "Ini saatnya mereka mengaku telah berbuat salah, tidak dapat menjaga keselamatan anak-anak. Mereka gagal menjalankan tugas menjaga kami," ujarnya.
"Mereka yang mempekerjakan Bennell harus bertanggung jawab. Organisasi, klub, memiliki kewajiban untuk menjamin, bahwa orang-orang yang mereka pekerjakan bertindak dengan cara yang benar," ujar Ackley. (one)