Hati-hati MU! Transfer Pemain Mourinho Sering Gagal

Mantan Manajer Chelsea, Jose Mourinho.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Bagi kebanyakan, penunjukan Jose Mourinho seperti sebuah garansi sukses seperti yang sangat diharapkan oleh Manchester United. Dua kali juara Liga Champions serta delapan gelar domestik menjadi bukti dan sangat berhasil membuat MU tergiur.

Selain kemampuannya mengisi trofi gelar, Mourinho juga memiliki karisma dan percaya diri unik dalam dunia sepakbola. Karakter kuat ini menjadi magnet yang menarik MU setelah merasakan tiga tahun kemerosotan pamor.

Dengan tanpa level Liga Champions musim depan, Mourinho diharapkan bisa menggoda para pemain incaran untuk merapat ke Old Trafford. MU memang ingin melakukan revolusi.

Kemampuan Mourinho membentuk tim tak perlu dipertanyakan lagi seperti saat dia berhasil mendapatkan Diego Milito untuk Inter Milan, Cesc Fabregas untuk Chelsea, dan Angel Di Maria bersama Real Madrid.

Namun, seperti halnya Sir Alex Ferguson saat membeli Massimo Taibi dan William Pruniers, Mourinho juga mencatatkan sejumlah kegagalan di bursa transfer.

Dan dengan siapnya petinggi MU untuk menggelontorkan dana besar buat sang manajer anyar, tentu pemain-pemain yang datang nanti tidak hanya jadi bahan buang-buang uang.

Kegagalan Transfer di Chelsea, Madrid, dan Inter Milan

Dalam dua kali kepemimpinannya di Chelsea, Mourinho mendatangkan pemain seperti Mateja Kezman, Jiri Jarosik, Filipe Luis, dan Juan Cuadrado untuk harga yang tidak mudah. Hasilnya? Gagal total.

Pemain seperti Maniche, Marco van Ginkel, dan Loic Remy juga gagal di Stamford Bridge. Sementara itu, pembelian 2,7 juta pound untuk Papy Djilobodji dari Nantes pada 2015 masih tercatat sebagai pembelian paling aneh sepanjang karier Mourinho.

Saat membesut Madrid, Mourinho juga gagal mengasah beberapa pemain berbakat seperti Pedro Leon dan Fabio Coentrao. Kesuksesan The Special One saat merebut treble bersama Inter juga bukan tanpa masalah.

Transfer seharga 13 juta euro untuk Amantino Mancini dari AS Roma berbuah bencana, lalu diikuti oleh pembelian dengan harga yang sama untuk penyerang Cagliari, David Suazo. Inter bahkan bersaing dengan Milan untuk mendapatkan pemain yang hanya bisa mencetak delapan gol dalam 41 laga bersama Inter.

Tapi, transfer Mourinho yang paling gagal saat di San Siro adalah ketika mendatangkan pemain Porto, Ricardo Quaresma, dengan harga 24,6 juta euro. Padahal, transfer tersebut sempat ditentang oleh petinggi klub.

Mourinho juga dikenal memiliki sifat menyerah untuk mengasah pemain potensial, terutama dalam kariernya belakangan bersama Chelsea. Keputusan menjual Kevin De Bruyne ke Wolfsburg setelah hanya lima penampilan patut dipertanyakan.

Buktinya sekarang De Bruyne menjadi bintang baru Premier League sejak didatangkan kembali oleh Manchester City awal musim lalu. Romelu Lukaku dan Juan Mata juga jadi pemain yang "dibuang" oleh Mourinho, padahal Mata dua musim sebelumnya mendapatkan trofi Pemain Terbaik secara beruntun.

Kemampuan Mourinho sebagai seorang manajer memang tak perlu dipertanyakan, dan ada peluang besar pria 53 tahun itu akan sukses bersama MU. Tapi, kalau ia sampai diberikan kontrol penuh atas kebijakan transfer, maka siap-siap saja bos Old Trafford menghadapi sejumlah keputusan merugikan ke depannya.