Hiddink Ingatkan Conte tentang Tugas Berat di Chelsea

Eks bos Chelsea Guus Hiddink
Sumber :
  • Action Images via Reuters / Paul Childs

VIVA.co.id – Guus Hiddink telah memperingatkan Antonio Conte, mengenai tugas berat yang bakal dihadapnya, untuk mengembalikan Chelsea ke Liga Champions. Hiddink harus membenahi kantornya di Cobham, untuk membuatnya siap ditempati Conte sebagai bos baru Chelsea, setelah Piala Eropa 2016.

Dikutip dari Mirror, Minggu 15 Mei 2016. Hiddink mengatakan bakal meninggalkan pesan bagi manajer Chelsea berikutnya, untuk menikmati ketegangan pekerjaan itu, Dia menekankan tentang situasi Premier League sekarang, seperti ditunjukkan Leicester City yang menjadi juara musim ini.

"Bisa ada lagi kejutan musim depan. Banyak tim sekarang, jika mereka memiliki perekrutan (pemain) yang baik, bisa secara finansial mendapatkan pemain-pemain yang bagus. Itu artinya, tidak otomatis menjamin titel bagi empat atau lima tim yang biasa bersaing setiap tahun," kata Hiddink.

Pesan Hiddink pada Conte, adalah nikmati situasinya. "Jika saya meninggalkan dia pesan, dan mudah dikatakan, itu adalah nikmati. Berada di klub besar adalah tekanan, tapi hadapi dan nikmati. Nimati Premier League, karena ini salah satu liga paling cantik sebagai tempat bekerja, yang pernah saya alami."

Rasa cintanya pada tantangan di Premier League, menjadi alasan Hiddink membuka pintu bagi klub-klub, untuk menawarkannya pekerjaan. Walau akan berusia 70 tahun, pada November mendatang, Hiddink mengaku merasa bugar dan penuh energi.

"Saya pikir saya bisa melakukan beberapa proyek yang ingin saya lakukan. Tapi, Anda tidak bisa tahu apa yang bakal terjadi. Di musim panas, saya akan beristirahat dan bakal tertarik dengan perkembangan Chelsea dan klub Inggris lain," ujarnya.

Hiddink menegaskan dirinya belum pudar, walau kadang merasa lelah. "Tapi, pada prinsipnya saya cinta pertandingan. Alam memiliki jalannya bagi manajer muda. Seperti di kumpulan singa, singa tua tersingkir. Saat manajer muda muncul, singa tua harus mengatakan, baik saya mundur."

"Tapi, saat manajer tua masih penuh energi dan merasa dapat menghadapi yang muda, mereka bisa lebih efekti," kata Hiddink.