Ian Ayre Ingin Pensiun dari Liverpool
- Action Images via Reuters / Carl Recine
VIVA.co.id – CEO Liverpool Ian Ayre membuat pengumuman mengejutkan, dengan mengatakan telah membuat keputusan untuk meninggalkan Anfield. Dia akan meninggalkan jabatannya, di akhir masa kontrak pada Mei 2017.
Dilansir dari Mirror pada Selasa, 15 Maret 2016, Ayre mengatakan keinginannya untuk mundur, karena tidak lagi bisa memenuhi tuntutan pekerjaan, yang mengharuskannya mencurahkan perhatian selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.
Ayre akan melanjutkan perannya memimpin klub, hingga kontraknya berakhir pada Mei 2017. Dia telah meraih sejumlah kesuksesan, juga kontroversi selama hampir sepuluh tahun, sejak dia memulai karirnya di Anfield sebagai Direktur Komersial pada 2007.
Terakhir, adalah keputusannya menaikkan harga tiket, yang berujung aksi protes suporter. Namun bukan itu yang menjadi alasannya untuk mundur. Ayre mengatakan sudah membuat keputusan, sejak Desember 2015 lalu.,
Ayre dalam penjelasannya, mengatakan Fenway Sports Group (FSG) sebagai pemilik klub, telah memintanya berkali-kali, untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk mundur. Tapi, Ayre mengatakan sudah mantap dengan keputusannya untuk pergi.
"Jika menjadi CEO Liverpool, adalah kehormatan terbesar dalam kehidupan profesional saya, maka memutuskan untuk mundur di akhir kontrak, adalah hal yang jauh lebih sulit," katanya.
Ayre mengatakan memimpin Liverpool, adalah tantangan dengan tanggungjawab besar, yang berhasil dipenuhinya. "Saya merasa bangga dengan pencapaian saya dalam peran ini (sebagai CEO)."
"Saya percaya akhir musim depan, adalah waktu yang tepat, untuk menyerahkan tongkat CEO pada orang baru, yang akan mengambil tantangan dan kesempatan, dengan antusiasme yang baru," ujarnya.