Terungkap, Pemilik Liverpool Sengaja 'Peras' Suporter

Ilustrasi Suporter Liverpool di Anfield
Sumber :
  • REUTERS/Phil Noble

VIVA.co.id – Fenway Sports Management selaku grup usaha pemilik Liverpool mendapatkan protes keras. Penyebabnya ialah bocornya isi portfolio perusahaan di laman resmi yang menyatakan keberhasilan mereka dalam mengubah suporter menjadi pelanggan.

Terlebih lagi, pernyataan tersebut muncul setelah kemarin mereka menimbulkan kontroversi karena menaikkan harga tiket. Kontan saja kebijakan itu menimbulkan reaksi keras dari suporter.

Bayangkan saja, untuk tiket termurah peruntukkan bagi anak-anak agar bisa duduk di tribun Stadion Anfield dihargai sebesar £9 atau Rp178 ribu. Kemudian tiket termahal dijual, £77 atau Rp1,5 juta.
 
Sedangkan tiket satu musim dilepas dengan harga lebih dari £1000 atau sekitar Rp19,770 juta. Harga tiket musim sekarang adalah £36 per pertandingan atau, dan £1.029 untuk 54 laga.  

Menanggapi rilis harga tiket yang melonjak drastis itu, Komite Pendukung Liverpool yang resmi (LSC) memberikan nama sindiran. Mereka menilai sikap itu adalah moral yang dipaksa untuk dibenarkan.

"Hasil dari kebijakan ini sangat mengecewakan, dan membuat Liverpool kehilangan kesempatan untuk menjadi pelopor dalam hal keadilan harga tiket," demikian pernyataan resmi LSC seperti dilansir Mirror.

Kenaikan harga tiket ini sebenarnya berlangsung tidak mudah bagi manajemen The Reds. Mereka mesti melalui tahap negosiasi dengan perwakilan suporter berbulan-bulan lamanya.