Situasi Buruk Harry Maguire, Diejek Publik tapi MU Tak Kasih Perlindungan

Kapten Manchester United, Harry Maguire
Sumber :

Jakarta – Harry Maguire sejak musim lalu kerap mendapat perlakuan buruk di media sosial. Mantan kiper Manchester United, Peter Schmeichel menyayangkan situasi ini.

"Itu sangat menyedihkan. Media sosial dirancang supaya orang bisa saling terkoneksi dan berteman. Akan tetapi seringkali disalahgunakan," kata Schmeichel saat ditemui di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, Harry Maguire adalah pemain yang bagus. Sejak lama dia melihat perkembangan sang pemain, mulai dari Leicester City hingga jadi bagian Timnas Inggris.

Mantan kiper Manchester United, Peter Schmeichel

Photo :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles

Peter Schmeichel kemudian melihat apa yang terjadi kepada Maguire di media sosial. Hal yang membuatnya merasa sangat miris, mengapa bisa Maguire diperlakukan seperti itu.

"Saya rasa Maguire adalah pemain yang luar biasa. Saya mengikutinya sejak masih di Leicester," tutur ayah dari Kasper Schmeichel tersebut.

Kebetulan saya menjadi pundit diberi kesempatan memilih 11 pemain Inggris untuk Piala Dunia 2018. Saya memilih Harry Maguire, dan saya satu-satunya yang memilih dia," imbuhnya.

Bek Manchester United, Harry Maguire

Photo :
  • AP Photo/Alastair Grant

"Pria ini fantastis. Kita lihat di Piala Dunia 2018, dia selalu main dan membawa Inggris masuk ke semifinal. Dia salah satu pemain terbaik di sana."

Yang lebih disayangkan oleh Schmeichel adalah tidak adanya perlindungan dari MU kepada sang pemain. Alhasil semua orang berpaling darinya, dan terkesan Maguire adalah pemain yang buruk.

"Saat ini dia berada di situasi yang tak menguntungkan di Manchester United. Tim juga tidak melindungi dia saat dia melakukan kesalahan. Semua orang berpaling darinya," ujar Schmeichel.

"Saya menganggap Harry Maguire adalah pemain bagus dan saya pikir akan sulit baginya di waktu yang akan datang. Itu juga karena yang terjadi di media sosial, orang banyak menghujatnya lalu diberitakan media. Itu menyedihkan, tapi itu adalah realitas."