Ralf Rangnick, Manajer MU Paling Buruk di Premier League
- AP Photo/Rui Vieira
VIVA – Kekalahan Manchester United dari Everton dalam lanjutan Premier League, Sabtu malam WIB 9 April 2022 memberi dampak buruk kepada Ralf Rangnick. Dia kini jadi manajer MU paling buruk sepanjang sejarah.
MU kalah 0-1 dari Everton di Goodison Park. Secara statistik, tim berjuluk Setan Merah mendominasi jalannya pertandingan. Namun mereka tidak berhasil mencetak gol.
Hal ini membuat MU di bawah asuhan Rangnick memiliki rasio kemenangan 47 persen di Premier League. Bermain 17 kali, cuma delapan kemenangan didapat.
Mengutip Tribal Football, Rangnick menjadi manajer MU menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat pada Oktober 2021 lalu. Namun, awal perjalannyabersama MU tidak mulus.
Kini MU tercecer di urutan ketujuh klasemen sementara Premier League. Target mereka untuk finis pada urutan empat besar semakin berat diraih.
Ini menambah catatan buruk Rangnick dalam menangani Setan Merah. Sebab, di Piala FA dan Liga Champions, mereka juga sudah lebih dulu tersingkir.
Usai pertandingan melawan Everton, Rangnick bahkan mengatakan bisa jadi timnya tidak bisa finis pada urutan empat besar Premier League.
"Jika kami bermain seperti ini, kami tidak layak untuk bisa di empat besar," kata juru taktik asal Jerman tersebut.
Minimnya kreativitas serangan yang berdampak kepada sulit mencetak gol jadi sorotan Rangnick. Dia meminta anak asuhnya untuk berubah.
"Para pemain harus semangat dari diri sendiri jika mau main di level seperti Liga Champions. Anda harus bisa mencetak gol dalam 95 menit pertandingan seperti ini."