Arsenal Siapkan Kiper 'Ingusan' Jelang Lawan Chelsea di Final Piala FA

Mikel Arteta memimpin latihan Arsenal
Sumber :
  • twitter.com/Arsenal

VIVA – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, menyiapkan 4 pemain muda untuk berlatih bersama skuad utama jelang timnya menghadapi Chelsea di final Piala FA 2019/2020. Dua tim asal London itu akan saling bentrok pada partai puncak yang digelar di Wembley pada Sabtu 1 Agustus 2020.

Arteta melihat timnya masih memiliki waktu untuk menentukan sejumlah opsi mengenai pemain mana saja yang akan dibawa ke Wembley. Ia pun tak menutup kemungkinan bagi 'bocah ingusan' untuk tampil jika memang layak.

Terlebih, The Gunners tidak akan diperkuat oleh beberapa pemain seperti Shkodran Mustafi, Gabriel Martinelli, Calum Chambers, dan Pablo Mari, yang harus absen karena cedera. Sementara, Mesut Oezil dan Matteo Guendozi juga dipastikan tidak akan terlibat di laga final nanti.

Atas dasar tersebut, Arteta menyiapkan 4 pemain ingusan yang diketahui memiliki potensi luar biasa. Mereka adalah Matt Smith (gelandang), Harry Clarke (bek), Daniel Ballard (bek), dan Karl Jakob Hein (kiper). Bahkan, nama terakhir merupakan pemain kelahiran 2002 atau baru berusia 18 tahun.

Keempat pemain itu sudah terlihat bergabung bersama skuad utama. Sebenarnya, ini bukan kali pertama Arteta melibatkan pemain ingusan dalam sesi latihan tim utama.

Manajer asal Spanyol itu pernah membawa Matt Smith, yang berusia 20 tahun di laga semifinal Piala FA 2019/2020 kontra Manchster City pada pertengahan Juli lalu. Memang, Arsenal dikenal sebagai salah satu tim dengan akademi pemain muda terbaik.

Kiper muda mereka, Karl Jakob Hein, pernah menjadi rebutan sejumlah klub papan atas. Akan tetapi, Hein lebih memilih bergabung dengan Arsenal demi mengejar cita-citanya.

"Saya benar-benar menerima tawaran dari Manchester United pada waktu yang bersamaan. Ketika saya pertama kali menerima tawaran mereka dan Arsenal, saya merasa terhormat," kata Hein, seperti dikutip Football London, Kamis 30 Juli 2020.

"Mereka berdua adalah klub besar dengan sejarah yang mengesankan. Jadi, itu adalah keputusan yang sulit untuk dibuat, tetapi sejak awal saya hanya mencintai Arsenal," ujar kiper asal Estonia tersebut.

Baca Juga:

Xavi Hernandez Pulih dari COVID-19

Impian Pep Guardiola yang Sulit Terwujud, Jadi Pelatih Timnas Brasil