Derita Eks Pemain MU Karena Wajahnya Kerap Dibully

Mantan pemain MU, Luke Chadwick.
Sumber :
  • SportsMole

VIVA – Cerita kelam dialami mantan bintang Manchester United, Luke Chadwick. Dia mengaku kerap dibully karena penampilan wajahnya. Pengalaman yang mengganggu kesehatan mentalnya.

Menurutnya, beberapa orang dengan kejam mengolok-olok penampilannya. Olok-olok itu dia terima terkadang saat dia melewati kerumunan atau saat menyusuri jalan menuju ruang ganti pemain.

Baca: Debut Duet Fernandes-Pogba, MU Malah Kalah dari Klub Divisi 2

Saat itu, Chadwick hanya bisa menatap lantai dan terus berjalan. Namun dia mengakui, jauh di lubuk hatinya, pelecehan itu sangat berdampak negatif pada kesehatan mentalnya.

"Mereka melecehkan saya semata-mata karena penampilan saya. Pengalaman yang berat. Ini membuat saya sangat rendah diri," kata Chadwick seperti dilansir SportBible, Minggu 14 Juni 2020.

Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi satu kali saja. Itu terjadi dalam banyak kesempatan. "Saya ingat orang mengatakan saya jelek dan gigi saya maju," lanjut Chadwick.

"Itu menimbulkan perasaan bahwa semua orang menertawakanmu. Rasanya itu yang dibicarakan semua orang," lanjut mantan pemain yang kini berusia 39 tahun tersebut.

Chadwick dikenal sebagai salah satu pemain MU asuhan Sir Alex Ferguson di awal era 2000-an. Namun kariernya di MU tidak terlalu bersinar. Dia berdalih, bully menjadi salah satu sebab kegagalannya.

Tidak Dendam, Tapi Tidak Lupa

***

Dia mengaku menikmati waktunya di MU. Tetapi pelecehan yang dialami kadang memberatkannya. Meskipun dia tidak menaruh dendam pada siapa pun yang mengejeknya di masa lalu.

"Itu memainkan peran besar dalam bagaimana saya dianggap sebagai pemain. Saya percaya, jika saya terlihat seperti orang lain, saya tak akan hanya diingat karena terlihat berbeda dari orang lain."

"Itulah alasan mengapa saya tidak banyak keluar rumah. Saya cemas. Saya malu tentang hal itu. Ini situasi sulit yang membuat saya sulit berbicara dengan seseorang tentang hal itu," lanjutnya.

Pengalaman buruknya ini membuatnya menjadi sosok yang pendiam. Di usianya kini, dia coba menjadi lebih tangguh. Meski dia mengakui pengalaman ini tetap membuatnya menjadi sosok yang pendiam.

"Saya benar-benar anak yang pendiam. Saya tidak terlalu banyak bicara. Saya hanya pergi ke latihan, pulang, dan berdiam diri di flat saya," katanya.

"Ketika saya bertambah tua, saya menjadi lebih tangguh dan akan membalas melempar beberapa olok-olok, tetapi tetap saja saya masih sosok yang begitu pendiam dan pemalu," tambahnya.

Chadwick memperkuat MU dari 1999 hingga 2004. Dia masuk dalam skuat MU saat menjuarai Premier League 2001. Namun selama di MU, dia lebih banyak dipinjamkan ke klub lain. 

Selama 5 musim di MU, dia hanya 25 kali tampil dan mencetak 2 gol Premier League. Dia selanjutnya pindah ke sejumlah klub sebelum memutusan pensiun di Soham Town Rangers pada 2016 lalu.

Saat ini Chadwick aktif di Football Fun Factory (FFF), lembaga yang memberikan pengalaman sepakbola masa kecil kepada anak-anak di segala usia untuk mengatasi hambatan dalam meraih kesempatan.

Baca juga:

Darah Anti-MU Mengalir di Tubuh Erling Haaland

11 Tahun Ditinggal Ronaldo, Nomor 7 MU Cuma Cetak 15 Gol

Dikasari Giggs Gara-gara Minuman Soda, Ronaldo Balas dengan Hattrick