Kisah Sedih Van Dijk di Awal Karier, Diremehkan dan Ditolak Klub Besar

Bek Liverpool, Virgil van Dijk
Sumber :
  • Twitter/@VirgilvDijk

VIVA – Legenda Manchester United dan Timnas Belanda, Jaap Stam, membeberkan kisah sedih di awal karier Virgil van Dijk. Stam mengatakan kala itu tak ada yang melihatnya sebagai bek kelas dunia.

Van Dijk memulai karier profesionalnya bersama Groningen pada 2011 silam. Namun, perkembangannya terbilang lambat sehingga klub-klub besar Eredivisie termasuk Ajax Amsterdam enggan merekrutnya.

Akhirnya, dia memutuskan hijrah ke Skotlandia dan bergabung dengan Glasgow Celtic. Di sana, kariernya mulai menanjak dengan membantu klubnya memenangkan dua trofi Liga Skotlandia dan satu Piala Liga Skotlandia.

"Sangat menyenangkan melihat ada bek Belanda di posisi setinggi ini dan mengembangkan kariernya dengan cara tertentu karena Virgil juga di awal kariernya, bahkan ketika dia bermain di Belanda bersama Groningen, tak ada yang percaya padanya atau melihatnya sebagai bek papan atas," ujar Stam dikutip Sportsmail.

"Tim besar di Belanda tak ingin merekrutnya dan dia kemudian membuat pilihan untuk pergi ke Skotlandia dan bermain untuk Celtic. Perkembangannya sangat baik di sana ketika bermain di liga yang berbeda," lanjutnya.

Pilihan Van Dijk ternyata tepat. Kariernya semakin berkembang dan akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Premier League bersama Southampton.

"Kemudian dia mengambil langkah berani untuk ke Premier League bersama Southampton. Lagi, liga yang ketat, lebih baik dari liga Skotlandia, dikelilingi rekan dan lawan yang lebih hebat, dan tentu itu perkembangan yang sangat bagus juga memberi tahu Anda tentangnya, bagaimana dirinya sebagai pribadi dan pemain," tutur Stam.

Kemampuan pemain 28 tahun semakin berkembang ketika memilih Liverpool sebagai pelabuhan barunya. Terbukti, dia semakin dikenal dan membuktikan kemampuannya sebagai bek kelas dunia.

Buktinya, dia membawa The Reds merajai Eropa dengan merebut trofi Liga Champions, Super Eropa, dan Piala Dunia Klub. Van Dijk juga sempat terpilih sebagai Pemain Terbaik Premier League musim 2018/19 dan menempati peringkat kedua Ballon d'Or 2019 di bawah Lionel Messi.

"Sekarang bersama Liverpool dia kembali mengambil langkah yang besar, klub besar, dihuni banyak pemain berkualitas, dia juga menjadi pemimpin di tim itu, dan tentu pemain di sekelilingnya juga membantunya dengan baik," jelas pria 47 tahun.