Skema Poin Liga Champions Ala UEFA Ancam Nasib Liverpool
- twitter.com/OptaJoe
VIVA – Liverpool terancam nasibnya dalam skema penentuan tiket Liga Champions yang dimunculkan UEFA. Dengan sistem sporting merit dan mengandalkan nilai koefisien klub demi menembus Liga Champions musim depan, Liverpool belum tentu bisa jadi juara Premier League.
UEFA bakal menggunakan sistem tersebut demi menentukan siapa tim yang layak tampil di Liga Champions musim depan.
Sementara, wacana playoff juga muncul seiring dengan perbedaan di beberapa negara terkait status kompetisi mereka.
Menjadi mimpi buruk bagi Liverpool karena dengan skema ini, dilansir Daily Mirror, UEFA belum bisa bicara soal nasib gelar juara yang sudah ditunggu selama 30 tahun. Padahal, Liverpool saat ini sudah unggul 25 poin atas Manchester City dan cuma butuh dua kemenangan lagi.
Namun, terkait kepastian main di Liga Champions, Liverpool sudah mendapatkannya lewat skema nilai koefisien klub. Mereka jadi tim pertama yang pasti tampil di Liga Champions musim depan.
Disusul, Arsenal dan Manchester United. Sementara, Manchester City nasibnya masih abu-abu. Sanksi larangan main di Liga Champions selama dua tahun karena pemalsuan dokumen keuangan, membuat ManCity merana. Posisi mereka bisa saja digantikan oleh Tottenham Hotspur.
Di sisi lain, Premier League belum buka suara soal sistem yang diajukan UEFA. Namun, soal playoff, mereka jelas menolaknya.
Sampai sekarang, Premier League masih mengacu pada keputusan rapat internalnya, kompetisi akan tetap dilanjutkan sambil menunggu situasi. Paling lambat, dilanjutkan pada Agustus 2020 mendatang.