Kemampuan Istimewa Siswa SMA Incaran MU, Bisa Tiru Teknik Maradona!
- Daily Mirror
VIVA – Manchester United sedang tertarik dengan bocah yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas, Jude Bellingham. Negosiasi sudah digelar manajemen MU dengan orang tua Bellingham, demi membahas masa depannya.
Senin 9 Maret 2020, orang tua Bellingham sudah mendatangi Carrington Park. Diyakini, di sana sudah terjadi negosiasi lantaran Vice Chairman MU, Ed Woodward, juga datang ke sana.
Belum diketahui seperti apa kesepakatan yang tercipta. Namun, dari bocoran yang ada, Bellingham bisa saja ditebus dengan harga fantastis, £50 juta atau setara Rp937 miliar.
Pun, MU menawarkan gaji tinggi kepadanya. Setidaknya, bocah 16 tahun itu bisa menerima gaji sebesar £100 ribu (senilai Rp1,8 miliar) per pekan.
Angka yang begitu luar biasa bagi pemain dengan usia masih 16 tahun. Kaya mendadak, itu ungkapan yang pas untuk Bellingham, jika benar-benar gabung MU. Lantas, seberapa spesial Bellingham?
Berposisikan sebagai gelandang, Bellingham diyakini memiliki intelejensi yang tinggi. Atas dasar itu, dia diberi kepercayaan Birmingham City untuk main sebagai starter sebanyak enam kali pada divisi Championship musim ini.
Hasilnya, sudah empat gol dan dua assist yang diciptakannya. Menarik, karena Birmingham mendidik Bellingham dengan skema beasiswa, bukan gaji.
Selain intelejensi tinggi, Bellingham juga memiliki kejelian dalam membaca arah permainan level tinggi, melampaui pemain seusianya.
Bellingham juga memiliki keseimbangan luar biasa dan mampu bertahan dalam adu fisik dengan pemain-pemain berpostur lebih besar. Pun, kedewasaan Bellingham dalam berlaga di atas rata-rata.
Bukan omong kosong, karena beberapa fakta mendukung bakat luar biasa Bellingham. Di usia 14 tahun, Bellingham sudah main untuk Birmingham U-18. Kemudian, pada usia 15 tahun, dia promosi ke tim U-23. Timnas Inggris level usia dini juga kerap memakai jasa Bellingham.
Sejatinya, Birmingham punya rencana untuk melindungi karier Bellingham. Mereka tak mau terburu-buru mengeksplorasi Bellingham, khawatir masa depannya rusak.
"Bagus kalau punya rencana, tapi dalam level tinggi, pemain elite tak harus bergantung pada apa yang dituju. Maka dari itu, jangan dipaksakan. Ketika ada kesempatan unik seperti yang dialami dalam petualangan Jude, semua harus bersabar," kata Kristjaan Speakman, dilansir The Guardian.
"Mari nikmati bagaimana bocah ini tumbuh dan berkembang. Sejak usia sembilan tahun, dia bisa memikat tim utama. Ketertarikan luar biasa, optimisme, dan kecanggungan, pastinya muncul dalam dirinya ketika mencetak debut bersama tim utama," lanjutnya.
Sejatinya, tak hanya intelejensi sebagai gelandang saja yang dimiliki Bellingham. Kakinya juga memiliki magis yang luar biasa.
Sabtu 7 Maret 2020 lalu, Bellingham meniru gocekan Diego Maradona, demi mengecoh pemain yang lebih senior, Christian Norgaard. Itu berhasil, Norgaard terbirit-birit mengejar Bellingham.
"Bocah yang pintar. Uniknya, saat datang ke latihan, dia masih pakai seragam sekolah. Bayangkan, tekanan yang didapatnya seperti apa. Tak banyak orang yang bisa mengatasinya, tapi Jude mampu. Pikirannya, seperti profesional usia 25 tahun. Dia begitu dewasa, jujur, rajin, kawan yang baik," puji kiper Birmingham yang dipinjamkan ke Wycombe, David Stockdale.
Namun, Stockdale meminta agar semua pihak bisa menjaga Bellingham. Dia khawatir siswa salah satu sekolah agama di Birmingham itu bernasib seperti Dele Alli, dipuji dan dipuja saat masih muda, namun tiba-tiba tenggelam.
"Jangan berikan label bintang kepadanya. Ini bisa jadi bumerang," ujar Stockdale.