Kisah Pemain Termahal MU yang Sukses karena Perjudian

Pemain belakang Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka
Sumber :
  • Instagram/@cpfc

VIVA – Manchester United baru saja merekrut bek muda, Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace. Pindah ke MU, Wan-Bissaka langsung menyandang status sebagai pemain termahal kelima sepanjang sejarah klub.

Bukan cuma itu, Wan-Bissaka juga menjadi pemain Inggris kedua paling mahal. Memang, MU harus merogoh kocek yang begitu dalam, demi mendapatkan wonderkid ini.

Mereka harus mengeluarkan uang hingga £50 juta atau setara Rp897 miliar, demi mendapatkan Wan-Bissaka. Pun, MU harus memberikan gaji selangit kepada Wan-Bissaka.

Per pekannya, manajemen Setan Merah harus mengeluarkan uang sebesar £80 ribu atau senilai Rp1,4 miliar untuk upah Wan-Bissaka. Jumlah ini naik delapan kali lipat dari yang diterimanya selama berseragam Palace.

Tentu, lonjakan karier yang begitu besar untuk Wan-Bissaka. Namun, menengok 18 bulan lalu, apa yang terjadi dengan Wan-Bissaka cukup memprihatinkan.

Wan-Bissaka hampir saja jadi pemain muda yang layu sebelum berkembang. Palace hampir meminjamkannya atau bahkan menjualnya.

Cerita bermula, ketika manajemen Palace bertemu dengan Wan-Bissaka, membahas masa depannya. Dari pembicaraan, Wan-Bissaka diminta untuk meningkatkan performanya dan jika gagal Palace bakal menjualnya.

Wan-Bissaka, yang saat itu merupakan pemain sayap, melakukan perjudian. Dia meminta kepada manajemen Palace, untuk memberinya kesempatan dan dipindahkan sebagai bek sayap kanan.

"Sebagai seorang sayap, dia terlalu pasif. Mungkin, bisa saja dia dipinjamkan, dijual, dan tak mendapatkan kontrak. Itu terjadi 18 bulan lalu, Aaron begitu terpuruk," kata mantan pemain Palace, John Salako, dilansir Daily Mirror.

"Dia selanjutnya meminta dipindahkan sebagai bek kanan, mungkin, itu jadi opsi terakhirnya. Setelahnya, dia malah melesat. Dia menunjukkan temperamen luar biasa. Bocah ini datang dan mengejutkan kami. Kemampuannya di luar dugaan dan sangat atletis. Di situasi satu lawan satu, dia sangat sensasional," lanjutnya.

Melesat hanya dalam hitungan bulan, Wan-Bissaka jadi pemain yang begitu mahal. Bisa jadi kehormatan, tetapi ada potensi senjata makan tuan.

Dengan statusnya sebagai pemain mahal, Wan-Bissaka dikhawatirkan punya beban. Salako berharap, Wan-Bissaka bisa melepaskan status tersebut dan bermain layaknya Trent Alexander-Arnold di Liverpool. (asp)