Tottenham Vs MU, Ujian Berat Pertama Solskjaer
- twitter.com/ManUtd
VIVA – Akhir pekan ini partai panas di Premier League kembali tersaji. Salah satu yang akan menyedot perhatian adalah duel antara Tottenham Hotspur dengan Manchester United.
Laga dihelat di Wembley Stadium, Minggu 13 Januari 2019. Pertandingan yang dari awal dipenuhi dengan cerita menarik.
Tottenham sebagai tua rumah butuh kemenangan untuk bersaing di papan atas. Mereka sekarang duduk di posisi tiga dengan 48 poin, atau terpaut enam angka dari Liverpool sebagai pemuncak.
Sementara MU berharap bisa melanjutkan tren apik sejak ditangani Ole Gunnar Solskjaer, selalu menang dalam lima pertandingan terakhir, sekaligus agar bisa merangkak naik di papan klasemen untuk masuk ke jajaran lima besar, atau bahkan zona Liga Champions.
Namun ini jelas bukan duel yang mudah buat keduanya. Masing-masing kubu akan berjuang keras menggapai targetnya.
Neraka di Depan Mata Solskjaer
Membuat catatan gemilang dalam lima laga awal bersama MU, Solskjaer sekarang dihadapkan kepada situasi yang kian sulit. Dalam beberapa pertandingan ke depan, dia akan membimbing 'Setan Merah' menghadapi sejumlah tim besar dan kuat.
Walau menyapu kemenangan di lima laga, tetap masih banyak yang meragukan Solskjaer. Sebab yang menjadi lawan MU dalam beberapa pertandingan itu hanya tim kelas dua, macam Cardiff City, Huddersfield dan Bournemouth.
Pertandingan kontra Tottenham nanti bisa dikatakan adalah awal dari neraka yang sudah menanti Solskjaer. Diketahui dalam beberapa laga berikutnya MU akan bersua Arsenal, PSG, Liverpool dan Leicester City.
Catatan buruk MU sebelumya pun membuat situasi Solskjaer semakin tidak nyaman. Menurut data, musim ini mereka tak sekalipun menang atas lima tim teratas Premier League. Kalah telak 0-3 dari Tottenham di pertemuan pertama, bermain imbang 2-2 melawan Chelsea, takluk 1-3 dari Manchester City, main seri dengan Arsenal 2-2, dan yang terakhir, MU digulung Liverpool 1-3.
Solskjaer pribadi menyadari kapasitasnya masih harus dibuktikan. Menurutnya, laga kontra Tottenham akan jadi ujian paling berat pertama setelah ia menjadi juru taktik MU.
"Melawan Spurs (Tottenham) di Wembley. Itu adalah ujian yang layak. Kami menatap ke depan untuk satu hal itu. Karena, itu akan memberikan referensi bagaimana kami melawan para pemain papan atas," kata Solskjaer.
"Kami tidak senang berbicara soal (peringkat) ke-empat, ke-lima, atau ke-enam. Dalam dua tahun terakhir, klub harus bergerak dan merangkak naik ke papan atas klasemen," ucapnya.
Persaingan dengan Pochettino
Jelang melawan Tottenam tidak ketinggalan Solskjaer bicara tentang posisinya di MU. Diketahui status Baby Face Assassin hanya manajer interim atau sementara. Artinya sangat terbuka peluang jasanya tidak digunakan lagi di musim selanjutnya.
Menariknya, di laga itu dia akan menghadapi manajer yang digadang-gadang sebagai calon arsitek MU selanjutnya, Mauricio Pochettino. Bahkan manajemen menjadikannya sebagai kandidat utama.
Solskjaer sadar dengan statusnya sebagai 'ban serep' di MU. Namun, dia tak mau terganggu dengan situasi tersebut.
Uniknya, Solskjaer malah memberikan pujian kepada Pochettino yang jadi saingannya. Menurutnya, wajar jika Pochettino masuk sebagai kandidat terkuat manajer MU.
"Dia melakukan pekerjaan luar biasa selama berkarier di Inggris. Spekulasi yang ada pasti beralasan. Bukan kapasitas saya juga untuk menilai manajer lain. Fokus saya adalah diri sendiri dan tim," katanya.