Konflik dengan Pemkot Surabaya, Persebaya Sindir Risma

Selebrasi Pemain Persebaya Usai Juara di Final Liga 2
Sumber :
  • VIVA/Ikhwan Yanuar

VIVA – Polemik Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sudah sampai di meja DPRD Surabaya. Namun bukan berarti manajemen Persebaya tenang. Sebaliknya, tim berjuluk Bajol Ijo masih cemas kejadian 'Celebration Game' bakal terulang. 

Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, mengatakan secara umum hasil pertemuan dengan DPRD Surabaya menjadi langkah awal agar hubungan dengan Pemkot Surabaya menjadi lebih baik. Namun dukungan  masih harus dibuktikan di lapangan. 

"Trauma masih ada. Kami bukan hanya sekali dikerjai saat Celebration Game. Sebelumnya juga, pinjam lapangan susahnya minta ampun. Jangankan di GBT atau di Lapangan Karanggayam Persebaya. Di lapangan lain juga tidak bisa, sekali-kali coba sendiri pinjam pakai nama  Persebaya ke Dispora, jawabannya apa nanti," keluhnya.  

(Baca juga: Konflik Persebaya dengan Pemkot Surabaya Kian Runcing)

Diakui Basalamah, sampai saat ini Persebaya belum pernah mengeluh langsung  kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, terkait perlakuan Dispora selaku pengelola lapangan milik Pemkot Surabaya. 

"Kami belum pernah mengeluhkan masalah ini ke Ibu Wali Kota. Jangankah mengeluh, kami mengundang beliau makan siang bersama Persebaya saja tidak datang," ujar Basalamah.

Tercatat, Persebaya mengundang dua kali orang nomor satu di Surabaya itu untuk hadir di acara Persebaya usai meraih gelar juara Liga 2, beberapa waktu lalu. Yaitu saat pawai penyambutan tim dan  jamuan makan di hotel berbintang lima. Namun dia tidak hadir.  

"Kami paham Bu Risma adalah Wali Kota terbaik di dunia. Beliau sangat sibuk dengan agenda-agendanya. Dan kami sendiri juga tidak bisa paksa untuk datang ke acara Persebaya," katanya.

Sebelumnya, beberapa hari lalu, Persebaya mengadu ke DPRD Surabaya terkait perlakuan Pemkot. Puncaknya saat laga "Celebration Game" yang terjadi  keruwetan dengan satu korban suporter meninggal dunia. 

Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPRD Surabaya Armuji menegaskan agar Pemkot Surabaya mendukung Persebaya karena menjadi salah satu bagian sejarah dan ikon Kota Pahlawan. 

Selain itu, Armuji juga menolak rencana Dispora Surabaya membangun lapangan futsal di area Wisma Persebaya dan Lapangan Karanggayam di belakang Stadion Gelora 10 November, Tambaksari. 

"Lapangan Persebaya di Karanggayam harus difungsikan lagi seperti semula hanya untuk sepakbola. Lapangan itu bersejarah seperti lapangan atletik THOR yang juga kita pertahankan. Lapangan futsal sudah banyak di Surabaya,  tidak perlu dibangun lagi," ucap Armuji