Warisan Buruk Pelatih Lama Bikin Borneo FC Inkonsisten

Pelatih Borneo FC, Ricky Nelson (kanan)
Sumber :
  • twitter/@PusamaniaBorneo

VIVA.co.id – Salah satu klub yang tampil kurang konsisten di putaran pertama Liga 1 adalah Borneo FC. Padahal, armada Pesut Etam salah satu klub yang cukup jor-joran dalam belanja pemain di awal musim.

Di awal musim Liga 1, Borneo FC mendatangkan dua legiun asing. Gelandang asal Brasil, Flavio Beck Junior, dan marquee player, Shane Smeltz. Namun, racikan pelatih sebelumnya, Dragan Djukanovic, justru tak pas. Hasilnya, Borneo kerap tampil tak konsisten sehingga membuat Dragan didepak dari posisinya. 

Ricky Nelson yang sukses membawa Borneo FC II menembus partai final Piala Presiden 2017, didapuk menjadi caretaker. Mewarisi apa yang dibuat Dragan, rupanya Ricky kesulitan. Diakui Ricky, konsep permainan yang dibuat pelatih sebelumnya tak berjalan.

Oleh sebab itu, menyambut paruh musim kedua, Ricky harus memutar otak agar bisa mendongkrak performa Lerby Eliandri cs. Meskipun, Ricky mengakui jika ada masalah sempitnya waktu jeda dari paruh musim pertama menuju paruh musim kedua.

"Pertama saya harus merombak konsep bermain. Merombak ini artinya menyesuaikan pemain yang ada. Karena, harus diakui konsep permainan tim ini tidak berjalan dengan baik di pelatih sebelumnya (Dragan Djukanovic). Jadi, saya harus menyelesaikan masalah internal dulu, kemudian saya harus berikan konsep bermain apa yang saya mau. Lumayan, sampai saat sudah berjalan," kata Ricky kepada wartawan.

"Masalahnya (jeda) ke putaran kedua terlalu mepet. Kalau waku di 2014 itu seingat saya ada jeda dua minggu. Terpaksa saya harus mengatur program dari pertandingan ke pertandingan. Jadi, saya harus menyesuaikan taktik dengan lawan yang dihadapi. Jika lawan Arema harus perkuat pertahanan, melawan tim lain memperkuat depan, kurang lebih seperti itu. 

Borneo FC akan memulai petualangan di paruh musim kedua, kontra Sriwijaya FC. Borneo FC akan menjamu Sriwijaya FC di Stadion Segiri, Samarinda, 5 Agustus 2017 mendatang.