Evaluasi Liga 1, Tren Strategi dan Pengembangan Kompetisi
- VIVA.co.id/Ridho Permana
VIVA.co.id – PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku opreator kompetisi Liga 1, menggelar evaluasi paruh pertama. Dengan tajuk Technical Study Group (TSG), PT. LIB dan PSSI bersinergi untuk mendalami semua komponen kompetisi.
Liga 1 sudah melewati paruh pertama musim. Sejak digelar pada 15 April 2017 lalu, Liga 1 masih memiliki beberapa masalah. Oleh sebab itu, PT. LIB menganalisis apa saja yang kurang dan harus ditingkatkan berkaca pada hasil parum musim pertama.
Salah satu yang disoroti adalah tren strategi dan intensitas pertandingan. Adalah Direktur Tekni PSSI, Danurwindo, yang membeberkan beberapa hasil dari evaluasi ini. Danur melihat tren strategi yang digunakan, hingga kondisi fisik para pemain.
"Makna kompetisi bagi sepakbola Indonesia adalah pembelajaran dan evaluasi bagi pelatih, pemain maupun klub. Evaluasi ini melihat adanya kesamaan strategi di beberapa klub. Kebanyakan menggunakan strategi 4-2-3-1, dan mengusung sepakbola modern," ujar Danurwindo kepada wartawan.
"Perkembangan sepakbola saat ini tidak terlepas dari tiga ciri khas utama. Intensitas permainan yang tinggi, peningkatan teknis dan taktik yang dinamis, serta tuntutan kondisi fisik yang prima bagi seluruh klub peserta. Itulah yang dirangkum dalam evaluasi dan analisa TSG," katanya.
Selanjutnya, Danur berharap hasil evaluasi kali ini bisa digunakan oleh para pelatih dan pemain di masing-masing klub, untuk sama-sama memajukan sepakbola Indonesia. Tentu, kemajuan kompetisi akan berpengaruh langsung kepada kemajuan kualitas Timnas Indonesia.
"Klub diharapkan dapat menggunakan hasil evaluasi ini dengan maksimal, demi meningkatkan peforma permainan di paruh musim kedua. Lalu berkontribusi terhadap kemajuan sepakbola Indonesia secara keseluruhan, khususnya pada Liga 1," kata Danur. (ase)