PSS Mengganas, Persibat Jadi Korban Selanjutnya?

Penampilan pemain PSS Sleman di kompetisi Liga 2
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Sejak dipermalukan PSCS Cilacap pada laga pembuka di kandang, PSS Sleman tak lagi tersentuh. Mengganas, mereka perkasa di dua laga beruntun setelah itu dan kini memuncaki klasemen Grup 3 Liga 2 2017. Itu fakta yang harus dilawan Persibat Batang, Minggu 14 Mei 2017.  

Racikan juru taktik Freddy Mulli terbukti jitu. PSS bangkit dari kekalahan 0-1 saat menjamu PSCS, dua lawan dikaparkan dengan skor telak dan clean sheet. Mereka menghajar Persibangga Purbalingga 2-0 dan Persip Pekalongan 4-0. Persaingan di Grup 3 dikuasai dengan modal enam poin.

Freddy belum puas. Persibat dibidik buat dijadikan korban ketiga gebrakan PSS, kontestan yang masuk daftar unggulan lolos ke 16 Besar Liga 2 2017. Sambangi Stadion Mohammad Sarengat, Batang, Freddy memancangkan target tiga poin. PSS main di kandang Persibat bukan rintangan baginya.

Pulihnya kapten tim Busari melipatkan keyakinan Freddy. Busari sempat absen lantaran cedera. Kini, ia dalam kondisi prima dan siap diturunkan sang pelatih.

“Busari adalah ikon penting skuat kami. Ia tampil, pemain lain lebih percaya diri. Karenanya, kami datang ke Batang buat menang,” kata Freddy.

Pernyataan lantang Freddy bukan tanpa dasar, apalagi sebatas gertak sambal. Ia juga tak bermaksud meremehkan Persibat. Ia memang layak menetapkan target tinggi karena grafik permainan PSS terus membaik sejak dipecundangi PSCS. Dan, ada Busari, Laskar Elang Jawa bakal lebih kencang.

Keganasan PSS adalah fakta dan itu diakui Lukas Tumbuan, arsitek Persibat. Ia menyebut Persibat justru dalam tekanan kendati tampil di kandang. Tapi, sebagai pelatih, ia pantang menyerah sebelum berjuang.

“PSS kuat dan favorit. Meski begitu, kami harus coba melawan fakta itu,” ucap Lukas.

Desakan bangkit dari urutan tujuh klasemen ikut memacu Lukas. Ia memompa mental para pemainnya dengan pemahaman apa pun bisa terjadi dalam sepakbola.

Jadi, mereka tak perlu gentar. Sebab, etos melawan fakta keganasan PSS tak mustahil membuat mereka tampil kesetanan dan menang.

Persis Wajib Fokus

Laga lainnya mempertemukan Persis Solo menghadapi tuan rumah Persipur Purwodadi di Stadion Krida Bhakti. Persis wajib fokus merebut tiga poin di Grup 4, dibandingkan terus melakukan protes terhadap wasit.

Ada saja yang dijadikan alasan pelatih Persis, Widyantoro buat melancarkan protes. Di saat menang pun ia tetap berisik. Ia tak pernah puas dengan kinerja wasit. Ia menuntut kesempurnaan, padahal wasit juga manusia yang tak luput dari kelemahan. Bahkan, ia sampai melapor ke PSSI.

Protes terkeras dilontarkan Widyantoro setelah Persis bertarung dengan Sragen United dan Persiba Bantul. Empat poin dikantongi dari dua laga itu, Widyantoro tetap gerendengan. Ia menganggap wasit tidak berlaku adil sehingga kerap merugikan skuat besutannya.  .       .    

“Sepakbola Indonesia sudah merasakan pahitnya sanksi FIFA. Jadi, jangan lagi dikotori dengan ulah oknum wasit yang tidak fair. Saya masih melihat itu dan Persis sering dirugikan. Ini yang mendorong saya melakukan protes dan melaporkannya ke PSSI,” papar Widyantoro.

Sebutlah ada unsur objektivitas dan niat baik dalam protes-protes Widyantoro atas nama Persis. Tapi, ia perlu segera menyadari kompetisi terus berputar. Persaingan memperebutkan jatah tiket 16 Besar Liga 2 2017 menguras energi. Maka, ia sebaiknya mulai menahan diri dan mengalihkan fokus ke laga.

Persis butuh tambahan tiga poin buat menyalip PSIS Semarang di puncak klasemen Grup 4. Tiga poin itu tersedia di Stadion Krida Bhakti, Purwodadi. Jika benak Widyantoro terus dihantui urusan wasit, Persis bisa oleng. Apalagi, Persipur tengah on fire menyusul kemenangan 2-0 atas PPSM Magelang .