Ricuh Suporter di Yogyakarta, Motor Polisi Dibakar Massa

Suporter Persis Solo, Pasoepati
Sumber :
  • Indonesiasc.com

VIVA.co.id – Keributan usai pertandingan antara Persiba Bantul melawan Persis Solo mencoreng wajah sepakbola Indonesia yang baru saja memulai Liga 1 dan 2. Selepas duel, suporter tim tamu, Pasoepati, yang akan pulang di-sweeping di Jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya Dusun Siyono Tengah, Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu malam 7 Mei 2017.

Aparat Kepolisian yang coba menghentikan aksi sweeping terhadap Pasoepati berakhir dengan keributan. Bahkan, satu unit sepeda motor KLX milik Sabhara Polres Gunungkidul dibakar massa.

Aksi brutal tersebut langsung disambut dengan tembakan kepada massa yang semakin beringas merangsek barikade polisi.

Informasi yang diperoleh, kejadian berawal usai laga Persiba melawan Persis. Ratusan anggota Pasoepati yang akan kembali ke Solo sengaja dialihkan melalui jalur Panggang, Gunungkidul. Namun, mereka malah terus dikejar oleh kubu seteru.

Sesampai di Siyono, petugas langsung melakukan pengadangan. Tapi, massa justru beringas dengan melakukan perusakan beberapa warung angkringan dan melempari petugas dengan batu. Beberapa orang ada yang terluka.

Petugas pun berusaha mengamankan massa dengan menangkap puluhan suporter dan dibawa ke kompleks gedung Serbaguna Siyono. Namun, satu unit sepeda motor KLX milik anggota Sat Sabhara berhasil direbut massa saat aksi mengamankan suporter ini.

Ketika dikonfirmasi, Kapolres Gunungkidul, AKBP Muhammad Arif Sugiyarto, membenarkan adanya satu unit sepeda motor milik unit Sabhara yang dibakar massa. "Ada lemparan batu dari massa yang mengarah ke petugas dan satu unit sepeda motor milik kita yang dibakar massa," ujarnya.

Lemparan batu, kata Kapolres, juga membuat dua anggota terluka. “Massa yang mengejar suporter Pasoepati kita halau kembali ke Yogyakarta," ujarnya.

Saat aksi massa, malam tadi, polisi sempat mengamankan lebih dari 20 suporter. ”Kita amankan dan kita periksa satu persatu mereka yang diduga suporter tersebut.” (mus)