TSC Usai, Kemenpora Tunggu Laporan PT GTS

Pembukaan Torabika Soccer Championship di Stadion Mandala Krida, Jayapura
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id – Gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) sudah berakhir dengan Persipura Jayapura tampil sebagai juara. Namun, tugas PT. Gelora Trisula Dewata (GTS) sebagai pihak penyelenggara TSC belum usai.

PT. GTS masih harus membuat laporan pertanggungjawaban kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). TSC mulai digelar sejak 29 April 2016 dan berakhir 17 Desember 2016 lalu.

Ajang ini digelar sebagai terobosan untuk menghidupkan sepakbola Tanah Air yang kala itu tengah terbelenggu akibat sanksi FIFA.

Dengan segala dinamika yang terjadi, Kemenpora berpandangan bahwa PT. GTS sudah secara maksimal memutar kompetisi. Oleh sebab itu, Kemenpora mengingatkan agar mereka segera membuat dan mengirim laporan pertanggungjawaban.

"Kemenpora melalui Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga pada 27 Desember 2016 telah mengirimkan surat No. 1414/D.IV/12/2016 kepada Direktur Utama  PT. Gelora Trisula Semesta selaku operator turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Untuk itu, Kemenpora mengucapkan terima kasih kepada PT GTS  atas terselenggaranya turnamen tersebut." bunyi pernyataan Kemenpora dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 28 Desember 2016 sore WIB.

Permintaan kepada PT. GTS untuk segera membuat dan mengirim laporan pertanggungjawaban, tak lepas dari akan digelarnya Liga Indonesia musim baru oleh PSSI. Kemenpora memandang bahwa berbagai dinamika yang terjadi di TSC, bisa menjadi acuan untuk menggelar kompetisi yang lebih baik dan sesuai dengan tata kelola sepakbola Indonesia.

Menurut Deputi IV Bidang Prestasi dan Olahraga Kemenpora Gatot Dewa Broto, segala dinamika yang terjadi sepanjang gelaran TSC, bisa jadi pelajaran penting jelang gelaran Liga Indonesia.

Gatot menyebut beberapa aspek yang dianggap perlu diperhatikan. Beberapa masalah tersebut meliputi, keamanan pertandingan, tes doping, verifikasi pemain asing, masalah finansial klub, hingga masalah transparansi hak siar pertandingan.

"Intinya kami meminta laporan pertanggungjawaban kepada PT. GTS, setelah sebelumnya kami memberikan rekomendasi untuk TSC bisa berjalan. Sekarang boleh dong kita minta laporannya," kata Gatot saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu, 28 Desember 2016 sore WIB.

"Laporan ini bisa berguna sebagai acuan buat liga (Indonesia) nanti. Semua regulasi di TSC kan sebenarnya secara tertulis sudah ada. Nantinya kita bisa lihat, apakah semua aturan itu sudah berjalan atau belum, sudah berjalan atau hanya tertulis saja. Yang jelas laporan ini bisa sangat berguna untuk PSSI menggelar kompetisi nanti," ujarnya.