Satpol PP Kota Surabaya Lembur Gara-gara Demo Bonek
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita (11/11/2016)
VIVA.co.id – Kericuhan saat demonstrasi Bonek --julukan suporter Persebaya-- pada Kamis malam, 10 November 2016, menyebabkan sejumlah fasilitas umum di beberapa ruas jalan menjadi rusak. Tidak terkecuali yang ada di sekitar Taman Bungkul.
Sejumlah tanaman yang ada di sekitar Taman Bungkul tidak luput dari kericuhan tersebut. Sehingga, tanaman-tanaman banyak yang berhamburan ke tengah jalan.
Oleh karena itu, Satpol PP Kota Surabaya pun dikerahkan untuk membersihkan jalanan yang sudah menjadi kotor. Berdasarkan pengamatan VIVA.co.id, sejumlah petugas Satpol PP Kota Surabaya, memunguti tanaman yang rusak.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widianto, mengatakan dia memang sengaja mengerahkan anggotanya. Tujuannya, untuk membantu tugas polisi dalam melakukan pembersihan pasca demonstrasi.
“Begitu mengetahui ada kejadian ini, kami langsung meluncur, dan membersihkan tanaman, dan fasilitas umum yang rusak,” kata Irvan, Jumat dini hari, 11 November 2016.
Irvan berharap, peristiwa semacam itu tidak kembali terjadi. Sebab, hal itu justru akan merugikan masyarakat Surabaya sendiri. “Saya yakin semuanya tujuannya baik, dan akan lebih baik kalau dilakukan dengan tertib,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Wonokromo, Kompol Arisandi, mengungkapkan pihaknya telah melakukan penyisiran di sejumlah ruas jalan. “Tujuannya supaya tidak terjadi konsentrasi, dan massa yang demo segera membubarkan diri,” ujar Arisandi.
Sebelumnya, ribuan Bonek tersebut melakukan demonstrasi karena kecewa dengan keputusan dalam Kongres PSSI yang digelar di Jakarta. Dalam kongres itu, Persebaya tetap tidak diizinkan untuk berlaga dalam kompetisi musim depan.
Namun, belakangan demonstrasi itu berubah menjadi ricuh. Selain melakukan pengurasakan, Bonek juga memblokir ruas Jalan Ahmad Yani. Oleh karena itu, polisi pun melakukan tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa demonstrasi. (ase)