Panpel Persija Ingin Banding Rekomendasi Sanksi dari Menpora
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Komisi Disiplin (Komdis) PT Gelora Trisula Semesta (GTS), memanggil Panitia Pelaksana (Panpel) Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC (SFC), untuk membahas insiden ricuh The Jakmania dengan aparat kepolisian pada 24 Juni 2016 lalu.
Bertempat di Kantor PT Liga Indonesia, Kuningan, Jakarta, Selasa malam, 28 Juni 2016, sidang antara Komdis PT GTS dengan Panpel Persija berjalan sekitar enam jam. Usai sidang, Bobby Kusuma Hadi, selaku perwakilan Panpel Persija, menginformasikan hasil sidang kali ini.
Diungkap Bobby, sidang ini hanya fokus membahas soal insiden kericuhan dalam laga Persija kontra SFC saja. Hasilnya, juga masih seputar sanksi hukuman tak boleh menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam enam laga, Persija dinyatakan kalah 0-3, dan sanksi denda Rp100 juta.
(Baca juga: Jakmania Masih Bisa Akali Upaya Panpel Perketat Pengamanan)
"Saya tadi ditanyakan (oleh Komdis) soal kerusuhan dalam pertandingan tanggal 24 Juni 2016, antara Persija dan Sriwijaya FC. Dalam pertandingan tersebut, banyak terjadi pembakaran petasan dan flare, sehingga terjadi kerusuhan. Tentunya, konsekuensi ini sangat menggunakan GBK, kami harus pindah ke luar kota dan ini tentu jadi kerugian besar. Apalagi, kalau sampai tidak ada penonton, kerugiannya sangat luar biasa," jelas Bobby kepada wartawan.
Terkait soal beberapa poin sanksi yang direkomendasikan Kemenpora dalam pertemuan dengan pihak terkait, Senin 27 Juni 2016 kemarin, Bobby mengatakan, pihak Komdis masih belum membahas soal itu. Bobby menyebut masih akan ada sidang lanjutan yang masih belum dijadwalkan.
Bobby hanya menyoroti soal denda Rp100 juta, yang dirasa terlalu berat bagi Persija. Sebab, pihak Persija masih harus mengganti kerugian materi yang ditimbulkan oleh ricuh The Jakmania dan aparat Kepolisian.
"Pelanggaran ini dianggap (Komdis) dilakukan berulang-ulang, maka jumlahnya (sanksi denda) semakin besar," kata Bobby.
(Baca juga: Persija Wajib Edukasi Jakmania)
"Kalau rekomendasi Menpora kan enam pertandingan, tetapi kita masih bisa banding. Kita masih akan banding soal ini (denda Rp100 juta), denda ini tentunya sangat memberatkan kami. Karena kami sudah keluar uang banyak untuk mengganti kerugian di GBK, belum lagi beberapa kendaraan yang rusak," tuturnya.
Sebenarnya, para awak media berusaha untuk mengorek informasi dari anggota Komdis. Hanya saja, para anggota Komdis sudah lebih dulu meninggalkan tempat lewat pintu belakang.
Sesuai dengan rekomendasi Kemenpora, berarti Persija masih terancam sanksi lainnya, yakni bermain tanpa dukungan suporter, larangan suporter membawa atribut klub (setelah melewati masa enam laga), serta kewajiban memberikan edukasi kepada suporter. (asp)