Rusuh Jakmania, Polisi Telusuri Dugaan Keterlibatan Pengurus

Suporter Persija Jakarta Jakmania melempari petugas kepolisian di Stadion GBK, Jumat malam 24 Juni 2016.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA.co.id – Kasus kerusuhan Jakmania pada pertandingan Persija Jakarta versus Sriwijaya FC, Jumat 24 Juni 2016, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), terus diusut. Polisi masih mencari dalang dari terjadinya bentrokan yang membuat tiga anggotanya mengalami luka-luka.

Sebanyak sembilan orang Jakmania sudah diamankan hingga Minggu kemarin. Polisi menduga, jumlahnya akan semakin banyak.

Mereka memperkirakan masih ada lagi oknum suporter yang menjadi dalang di balik kerusuhan tersebut.

"Masih terus dikembangkan. Kami kesulitan mengolah tempat kejadian perkara (TKP) yang dimulai sejak malam hingga dini hari (pukul 23.30 hingga 01.30). Yang baru bisa kami dapatkan ini dulu. Pertama-tama, kami akan kembangkan dari hate speech yang terkait dengan kerusuhan di TKP Gate VII hingga tengah lapangan SUGBK," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, kemarin.

Dalam proses investigasi, Awi menyatakan pihaknya mengalami kesulitan karena jumlah saksi yang minim. Apalagi, saat ingin menelusuri oknum suporter yang menyerang Brigadir Hanafi hingga kritis.

"Tapi, yang menimpa Brigadir Yudha Wanto agak mudah karena banyak beredar di televisi, foto-foto, dan video," ujar Awi.

Tak cuma menelusuri keterlibatan Jakmania di level anggota, Polisi juga sedang memeriksa andil para pengurus dalam kerusuhan tersebut. "Ini proses. Kalau larinya ke sana, tentu penanggung jawabnya juga kami panggil," tutur Awi.

Selain tiga polisi, ada juga lima orang suporter mengalami luka-luka akibat kerusuhan di SUGBK, Jumat malam. Dua mobil rusak, lima motor juga dibakar, dan sejumlah suporter mengalami sesak nafas akibat tembakan gas air mata serta terlalu banyak menghirup asap dari flare.