Suporter Bali: Stop Kekerasan Terhadap Suporter

Suporter Bali menolak kekerasan terhadap suporter
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id - Kematian Fahreza, suporter Persija Jakarta kala timnya menjamu Persela Lamongan di SUGBK terus menuai simpati. Pada pertandingan Bali United kontra Semen Padang, gabungan suporter di Bali yang menamakan diri Elemen Suporter Bali ikut menunjukkan solidaritas mereka.

Elemen Suporter Bali yang terdiri dari The Jakmania Bali, Pasoepati Dewata, Aremania Dewata, Semeton Dewata dan Brigaz Bali itu membentangkan spanduk duka cita mereka. Spanduk tersebut di antaranya bertuliskan 'Stop Kekerasan Terhadap Suporter' dan 'Rest in Pride Fahreza'.

Mereka membawa banner itu keliling stadion pada paruh kedua pertandingan. Tak hanya itu, mereka juga menggalang sejuta tandatangan di kain putih yang akan diserahkan kepada The Jakmania Bali.

"Selanjutnya kain putih berisi tandatangan itu akan dikirim ke pengurus The Jakmania Pusat di Jakarta sebagai bentuk solidaritas kami, elemen suporter di Bali atas peristiwa yang menimpa Fahreza," kata Arya, salah perwakilan dari Semeton Dewata, Sabtu 21 Mei 2016.

Menurut Arya, aksi ini bentuk kepedulian semua pihak agar kekerasan terhadap suporter tak kembali terulang di kemudian hari. "Kemarin menimpa The Jakmania. Bukan tak mungkin suatu saat menimpa kami. Untuk itu, sudah sepatutnya cara-cara kekerasan ditinggalkan dalam menghadapi suporter," ucapnya.

"Sejatinya kami ini kumpulan dari manusia yang tertib. Buktinya di stadion, begitu dirigen memberi komando, serentak kami bernyanyi bersama. Harusnya ini disadari oleh pihak terkait dalam menghadapi suporter," tambah Arya.

Faizal Vendry, perwakilan dari The Jakmania Bali men?gucapkan terima kasih atas solidaritas dan dukungan yang diberikan elemen suporter di Bali. Ia berharap kasus kematian Fahreza dapat segera terungkap. Ia mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan membukanya secara terang benderang.

"Kami berharap polisi mau bertindak membongkar peristiwa ini. Soal bukti dan lain sebagainya bukan kami, tapi mereka yang mesti mencari dan mengungkapnya," katanya.

Faizal berharap semua elemen terus mengawal kasus kematian Fahreza yang diduga dilakukan oleh oknum polisi di GBK kala Persija Jakarta menghadapi Persela Lamongan beberapa waktu lalu itu.

"Kawal terus sampai tuntas kasus kematian Fahreza. Jangan sampai kematiannya sia-sia," tutur Faizal.