Hengki Ardiles, Bek Pendiam yang Galak di Atas Lapangan

Bek Semen Padang, Hengki Ardiles
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Permana

VIVA.co.id - Bicara Semen Padang pastinya lekat dengan sosok Hengki Ardiles. Ya, Hengki merupakan pemain paling senior di Semen Padang saat ini. Dia pun menjabat sebagai kapten tim serta dijadikan ikon klub.

Hengki merupakan pemain yang berposisikan sebagai bek sayap di Semen Padang. Gaya bermainnya lugas dan tak kenal kompromi ketika sedang membangun pertahanan.

Ketika menyerang, Hengki juga kerap melakukan overlap. Namun, dia bisa dengan cepat kembali ke posisinya saat lawan mampu merebut bola dan melakukan serangan balik.

Karakter bermainnya yang keras, ternyata berbanding terbalik dengan sosok Hengki di luar lapangan. Dia adalah sosok yang pendiam dan sangat kalem.

"Saya memang tak vokal dalam bicara. Dan, memang saya tak suka banyak bicara kepada media," kata Hengki, pagi tadi.

Terkait gaya bermainnya yang keras, Hengki angkat bicara. Pemain berpostur 175 cm tersebut menyatakan caranya bermain terinspirasi dari beberapa seniornya di Semen Padang.

Disebutkan Hengki, ketika masih berada di tim yunior Semen Padang, dia selalu mendapat masukkan dari beberapa seniornya. Sebut saja Nilmaizar, Ricky Darman, Safriyanto, hingga Suhatman Imam.

"Mereka bilang kalau ada di atas lapangan tak ada lagi kompromi. Harus lugas. Namun, tetap harus santun," jelas Hengki.

Pengabdian Sang Putra Daerah
***

Karir Hengki di Semen Padang dimulai pada 1999 silam. Kala itu, dia bergabung ke tim yunior. Baru setahun setelahnya menembus ke tim senior.

Meski berlabel pemain muda yang menjanjikan, Hengki tak langsung mendapatkan tempat di tim utama. Momentum Hengki untuk merebut starter terjadi di 2004 silam.

Kala itu, Hengki promosi sebagai starter usai mengantarkan Sumatera Barat berlaga di semifinal PON 2004, Palembang. Namun, di 2006, Hengki memutuskan hengkang ke Persikabo Bogor. Tapi, tak lama. Dia cuma berseragam Persikabo hingga 2008 saja.

Selanjutnya, Hengki kembali ke Semen Padang. Dan pada 2012 silam, dia menggantikan Ellie Aiboy sebagai kapten tim.

"Sempat keluar dari Semen Padang, tapi ada alasannya. Saya memang betah di sini karena ini menjadi bagian dari keluarga saya," ujar Hengki.

"Pengabdian juga jadi alasan saya bertahan di sini. Sebagai seorang putra daerah, saya ingin membangkitkan gairah sepakbola Padang," lanjut bek bernomor punggung 11 tersebut.

Hampir 16 tahun mengabdi di Semen Padang, banyak kenangan yang sudah didapatkan oleh Hengki. Tak jarang, cacian dari fans diterimanya jika tampil buruk.

"Wajar ya, apalagi saat ada di atas lapangan kami main jelek. Pasti fans kritik. Kenapa saya bilang wajar? Sebagai pesepakbola, kami punya tanggung jawab ke mereka. Sempat sih mendapatkan kritik dengan bahasa yang tak enak. Tapi, karena sudah biasa, jadi tak masalah," jelas Hengki.

Selain didapuk menjadi kapten pada 2012 silam, Hengki juga mendapat rejeki lain. Dia dipanggil masuk ke timnas Indonesia untuk Piala AFF.

Pemanggilan Hengki ke timnas juga disebabkan oleh kondisi sepakbola yang carut marut. Seperti diketahui, saat itu timnas Indonesia sedang kesulitan memanggil pemain karena adanya dualisme PSSI.

Sial, harapan Hengki berlaga di Piala AFF harus pupus. Cedera lutut memaksanya absen di turnamen terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

"Kecewa pasti, karena saat itu ada kesempatan bela timnas. Kemudian, saya berpikir, bukan rejeki saya. Mungkin ada rejeki lainnya nanti," terang Hengki.

Usia Hengki saat ini tak lagi muda. Terlihat sulit baginya untuk bisa kembali ke timnas karena akan menginjak 35 tahun pada 20 Mei mendatang.

"Saya sih tak punya ambisi apa pun dalam sepakbola. Itu bisa jadi beban. Jalani saja. Kalau main bagus, pasti dilirik. Saya mau bersaing selagi saya mampu," ungkap Hengki.

"Sedih melihat kondisi sepakbola sekarang. Timnas tak bisa bermain karena masalah yang ada. Saya hanya bisa berharap sepakbola Indonesia cepat sembuh. Kasihan anak-anak muda," lanjutnya.

Amunisi Khusus
***

Sebagai putra asli Minang, Hengki memiliki logat yang sangat khas. Tak sampai di situ. Dia ternyata memiliki kebiasaan unik saat membela Semen Padang di laga tandang.

Hengki sering membawa bekal makanan khas Minang. Namun, tentunya makanan yang tahan lama seperti rendang menjadi amunisi khususnya.

"Biar makannya enak," canda Hengki.

Kebiasaan ini ternyata tak cuma dilakukannya saat Semen Padang bertandang ke markas tim-tim asal Indonesia. Selama bermain di luar negeri, Hengki juga sering membawa makanan-makanan tersebut.

Terkait karakter rekan-rekannya, Hengki menyatakan para pemain Semen Padang sangatlah bersahabat. Ada acara khusus yang kerap dilakukan oleh para pemain di setiap harinya.

Lewat acara tersebut, diungkapkan Hengki, kekompakkan para pemain Semen Padang bisa terjalin lebih erat.

"Di Semen Padang, kami biasa berkumpul dulu, bercanda, tak langsung pulang atau masuk kamar, kalau selesai latihan. Mau keluar pun sering bersama. Pemain asing juga seperti itu. Jadi rasa kekeluargaannya tercipta," tutur Hengki.

"Banyak pelawaknya di Semen Padang. Yang galak juga banyak. Pemain muda juga ada yang galak. Tapi, pada dasarnya kami saling menghormati satu sama lain," tambahnya.

Biodata:

Nama: Hengki Ardiles
Tempat lahir: Padang Panjang
Tanggal lahir: 20 Mei 1981
Posisi: Bek Kanan

Karir klub:
Semen Padang 1999 - 2006
Persikabo Bogor 2006 - 2008
Semen Padang 2008 - sekarang

Prestasi:
Juara Liga Primer Indonesia 2011/12

Pemain Terbaik Liga Primer Indonesia 2011/12