Cuma Raih 1 Poin di Seri III, Mataram FC Kecewa Berat

Duel Mataram FC versus Libido FC di lanjutan Liga Pro Futsal 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah

VIVA.co.id - Mataram FC harus mengakui keunggulan Libido FC Bandung, dalam laga di hari kedua seri III Pro Liga Futsal 2016. Pasukan Fandi Butar-butar kalah dengan skor tipis 4-5 dari Libido, Minggu 6 Maret 2016 WITA.

Bermain di GOR 17 Desember, Mataram FC kembali melewati duel sengit kontra Libido. Setelah berhasil menahan imbang pemuncak klasemen, Electric PLN Jakarta, Mataram tetap mampu main dengan mental baja.

Sempat tertinggal lalu berbalik memimpin, Semuel Ronsumbre cs akhirnya harus tertunduk di depan publik sendiri.

Hanya meraih 1 poin di seri III, jelas membuat Fandi selaku pelatih kepala Mataram FC kecewa. Fandi mengaku sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk timnya, namun pada kenyataannya Mataram justru gagal memetik hasil maksimal di depan publik sendiri.

"Komentar saya sebagai pelatih, jelas saya kecewa cuma bisa dapat 1 poin di kandang sendiri. Ya tapi inilah hasilnya, kita harus terima. Yang jelas banyak yang harus kita evaluasi," ujar Fandy kepada VIVA.co.id.

Hasil tak maksimal di seri III, jelas tak ingin diulangi oleh Fandy dan timnya di seri IV Semarang nanti. Fandy merencanakan evaluasi total, guna mempersiapkan laga di Semarang.

"Kalau evaluasi jelas harus kita lakukan. Hasil di sini jadi pembelajaran buat kita di seri Semarang nanti," lanjutnya.

"Kalau soal siap tidak siap, sekarang zaman canggih. Kita bisa lihat bagaimana video-video permainan BJL (2000 Cosmo Semarang). Tentunya, kita akan maksimalkan peluang kita buat bertemu mereka, dengan evaluasi yang sudah lebih dulu kita lakukan," kata Fandy.

Kunci Kemenangan Versi Pelatih Libido

Kemenangan yang diraih oleh Libido FC atas Mataram FC, tak lepas dari teriakkan lantang instruksi sang pelatih, Andri Irawan. Lewat duel sengit, wakil Bandung ini akhirnya berhasil meraih kemenangan atas tuan rumah dengan skor tipis 5-4, Minggu 6 Maret 2016 WITA.

Sempat unggul dengan selisih dua gol, Libido kemudian berbalik tertinggal. Adu mental dua tim ini benar-benar terasa dalam laga tersbut.

Bukan hanya itu, beberapa kali duel keras pun terjadi antar pemain di atas lapangan. Namun, teriakkan Andri Irawan dari bench Libido, seakan merasuk kepada para pemain untuk tidak menghiraukan tindakkan keras lawan.

Selain itu, dengan teriakkannya dari pinggir lapangan, Sidik Permadi cs juga bisa membalikkan keadaan dan mengunci kemenangan.

"Saya cuma menginstruksikan bermain dari hari, melawan diri sendiri. Banyak tekanan dari penonton dari pengadil pertandingan. Alhamdulillah kerja keras tim bisa berbuah hasil positif," beber Andri kepada wartawan usai pertandingan.

"Saya diluar juga hanya mengingatkan, kalau para pemain punya potensi besar. Tapi, jika terus bermain egois, kita tidak akan bisa petik hasil positif," tandasnya.

Hasil sekali menang dan sekali kalah, belum membuat Andri puas. Sebab, Libido adalah salah satu tim yang dijagokan untuk bisa menembus final four.

Oleh karena itu, Andri mengaku tetap akan mengevaluasi kinerja pasukannya guna menghadapi seri IV di Semarang. Menurutnya, ia tetap akan memaksimalkan kualitas individu yang dimiliki para pemainnya.

Namun, Andri menegaskan ia bukan mengandalkan permainan individu, tapi memaksimalkan kerjasama tim dengan kualitas individu.

"Alhamdulillah, sekali menang dan sekali kalah. Menurut saya ini bukan soal minimal atau maksimal, tapi lebih menjadi bekal di seri-seri berikutnya," ujar Andri.

"Pemain-pemain muda ini harus dievaluasi, karena mereka masih muda. Saya lebih mengacu kepada teknik individu, dan bukan bermain individu. Liga masih panjang jadi kita masih banyak waktu buat evaluasi," lanjutnya.