Alasan Arema Cronus Tak Pernah Absen Ikut Turnamen
Senin, 22 Februari 2016 - 07:13 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/D.A Pitaloka
VIVA.co.id - Manajemen Arema Cronus mengambil jalan yang berbeda dari beberapa klub Indonesia lainnya di saat kompetisi sepakbola nasional mati suri. Mereka tak pernah absen mengikuti beberapa turnamen yang digelar.
Dalam waktu dekat, usai tampil di Bali Island Cup, Singo Edan akan kembali ikut Piala Gubernur Kaltim. Kemudian setelahnya Ahmad Bustomi dan kawan-kawan akan berlaga di Piala Bhayangkara.
Hal itu cukup mengejutkan, sebab klub seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta lebih memilih untuk selektif. Kedua tim menolak tawaran untuk ikut Piala Gubernu Kaltim karena ingin fokus di Piala Bhayangkara saja.
"Ini sebenarnya televisi yang tahulah. Syaratnya dengar-dengar kan harus ada Persib dan Arema," kata General Manager Arema, Rudy Widodo kepada wartawan saat ditemui di Hotel Park Lane, Jakarta, Minggu 21 Februari 2016.
"Kebetulan pelatih juga menghendaki turnamen, karena dia kan baru. Banyak juga pemain kita yang baru. Yang jelas event ini kami jadikan trial," imbuhnya.
Terkait dengan wacana digelarnya Indonesia Super Competition pada April 2016 mendatang, Rudy berharap semuanya bisa terealisasi. Sebab, di saat kondisi seperti saat ini, hanya segelintir klub yang bisa mendapatkan keuntungan.
"Mudah-mudahan dengan ISC ini bisa berjalan agar semuanya bisa kembali normal lagi. Kita harus berpikir panjang, karena korbannya sudah banyak," harapnya.
Pertemuan antar klub untuk membicarakan ISC 2016 akan dilaksanakan pada 26 Februari 2016 mendatang. Di dalamnya nanti, akan ada pembahasan mengenai PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai operator kejuaraan.
Perusahaan baru tersebut sengaja didirikan agar kelak tak ada lagi permasalahan dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Seperti diketahui, BOPI selalu saja mempermasalahkan wacana kompetisi jika PT Liga Indonesia yang menggagas.
Baca Juga :
Dalam waktu dekat, usai tampil di Bali Island Cup, Singo Edan akan kembali ikut Piala Gubernur Kaltim. Kemudian setelahnya Ahmad Bustomi dan kawan-kawan akan berlaga di Piala Bhayangkara.
Hal itu cukup mengejutkan, sebab klub seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta lebih memilih untuk selektif. Kedua tim menolak tawaran untuk ikut Piala Gubernu Kaltim karena ingin fokus di Piala Bhayangkara saja.
"Ini sebenarnya televisi yang tahulah. Syaratnya dengar-dengar kan harus ada Persib dan Arema," kata General Manager Arema, Rudy Widodo kepada wartawan saat ditemui di Hotel Park Lane, Jakarta, Minggu 21 Februari 2016.
"Kebetulan pelatih juga menghendaki turnamen, karena dia kan baru. Banyak juga pemain kita yang baru. Yang jelas event ini kami jadikan trial," imbuhnya.
Terkait dengan wacana digelarnya Indonesia Super Competition pada April 2016 mendatang, Rudy berharap semuanya bisa terealisasi. Sebab, di saat kondisi seperti saat ini, hanya segelintir klub yang bisa mendapatkan keuntungan.
"Mudah-mudahan dengan ISC ini bisa berjalan agar semuanya bisa kembali normal lagi. Kita harus berpikir panjang, karena korbannya sudah banyak," harapnya.
Pertemuan antar klub untuk membicarakan ISC 2016 akan dilaksanakan pada 26 Februari 2016 mendatang. Di dalamnya nanti, akan ada pembahasan mengenai PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai operator kejuaraan.
Perusahaan baru tersebut sengaja didirikan agar kelak tak ada lagi permasalahan dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Seperti diketahui, BOPI selalu saja mempermasalahkan wacana kompetisi jika PT Liga Indonesia yang menggagas.