Soal Boikot, APPI Ingin Jernihkan Polemik dengan Klub

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti.
Sumber :

VIVA.co.id – Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) ingin menjernihkan polemik soal boikot kepada klub. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah paham antara kedua kubu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Anggota Eksekutif APPI, Bima Sakti menuturkan, kondisi ini sebenarnya tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak. APPI berencana untuk melakukan sosialisasi ke klub-klub untuk menjelaskan apa dasar pihaknya menyatakan sikap seperti itu.

Polemik muncul setelah ada beberapa klub yang merespons pernyataan sikap APPI dengan keras. Umuh Muchtar, selaku Manajer Persib Bandung, sampai memberikan ancaman akan meninjau ulang kontrak pemainnya yang bergabung menjadi anggota APPI.

"Kami sebenarnya ingin sosialisasi ke klub juga supaya tidak ada salah paham lagi," ujar Bima saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 19 Januari 2016.

"Kita sama-sama membutuhkan juga. Saat ini mereka juga kan belum tahu kenapa ada sikap APPI ini, biar tidak tahu dari media saja," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, pemain Persegres Gresik juga mencoba menjelaskan makna dari poin ke-5 tuntutan APPI. Sebab, tuntutan yang berbunyi 'Pesepakbola mendorong pemerintah untuk segera menggulirkan kompetisi sepakbola yang profesional dan berjenjang demi pesepakbolaan Nasional' menimbulkan polemik baru.

PSSI selaku federasi menganggap apa yang diminta oleh APPI sebagai bentuk pemihakan kepada pemerintah. Mereka tidak terima jika tuntutan menjalankan kompetisi ditujukan kepada pemerintah, sebab hal itu sepatutnya berada di bawah kuasa PSSI sebagai federasi.

"Kalau desakan ke federasi (PSSI) kan statusnya masih disanksi (oleh pemerintah). Makanya kami tuntut ke pemerintah. Kalau kita tuntut ke federasi kan sama saja, mereka juga tidak bisa membuat liga."

(mus)