PT Liga Putar Otak Guna Hindari Jegalan BOPI
Rabu, 6 Januari 2016 - 19:36 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - PT Liga Indonesia sudah menerima surat balasan dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait permohonan izin untuk menggelar Indonesia Super League 2016 mendatang. Isi surat balasan tersebut memang cukup mengecewakan, sebab izin tidak akan keluar sebelum ada koordinasi dengan Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrawi.
Akan tetapi, PT Liga yang selama ini menjadi rekanan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tentu tak akan mau tunduk begitu saja. Terlebih sebelumnya Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim sudah memberikan pernyataan.
Azwan menilai apabila PT Liga berani mengangkangi PSSI dengan meminta izin kepada Tim Transisi, maka sejatinya mereka telah berkhianat. Sebab, selama ini badan usaha yang dipimpin oleh Joko Driyono dipercaya oleh klub peserta ISL, Divisi Utama, dan Liga Nusantara karena mendapatkan mandat dari PSSI.
Baca Juga :
Akan tetapi, PT Liga yang selama ini menjadi rekanan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tentu tak akan mau tunduk begitu saja. Terlebih sebelumnya Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim sudah memberikan pernyataan.
Azwan menilai apabila PT Liga berani mengangkangi PSSI dengan meminta izin kepada Tim Transisi, maka sejatinya mereka telah berkhianat. Sebab, selama ini badan usaha yang dipimpin oleh Joko Driyono dipercaya oleh klub peserta ISL, Divisi Utama, dan Liga Nusantara karena mendapatkan mandat dari PSSI.
Menanggapi surat balasan dari BOPI, Sekretaris PT Liga, Tigor Shalomboboy menegaskan akan menempuh cara lain. Yang jelas, mereka masih tetap pada pendirian pertama, yakni melaksanakan kompetisi secara independen di luar PSSI dan Tim Transisi.
"(Surat dari BOPI) Ya, sudah kami terima. Ya, kami ucapkan terima kasih kepada BOPI sebelumnya. Soal kompetisi, kami akan tetap mengusahakan akan kembali berjalan, karena kita ini kan mewakili para klub," ujar Tigor saat dihubungi
VIVA.co.id
.
Tigor pun optimistis jalan yang akan ditempuhnya ke depan dapat memberikan solusi terbaik bagi semua klub. Karena, sejak adanya perseteruan antara PSSI dan Kemenpora, klub dan PT Liga menjadi korban yang paling menderita.
Tanpa ada kompetisi mereka tidak bisa lagi mencari pemasukan untuk membiayai operasional sehari-hari. Dan bagi klub, dana yang telah dikeluarkan saat menggelar perispan untuk kompetisi tahun lalu yang urung terlaksana jadi terbuang sia-sia.
"Kita ini kan jadi korban perseteruan ini sebenarnya. Kita juga kan adalah perwakilan klub, karena saham PT Liga adalah gabungan dari klub. Jadi, sebenarnya kami jelas punya hak untuk tetap berusaha membuat kompetisi. Intinya, peluang membuat kompetisi masih terbuka lebar," kata Tigor.
Terkait adanya surat balasan dari BOPI ini, PT Liga dijadwalkan akan melakukan pertemuan denga klub-klub peserta ISL pada 15 Januari 2016 mendatang.