PT Liga Enggan Lapor Tim Transisi Soal ISL 2016
Rabu, 30 Desember 2015 - 17:37 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA.co.id - PT Liga Indonesia berniat untuk menggelar kembali kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) pada 2016 mendatang. Sebelum bisa menggulirkan ISL musim 2016, PT Liga sudah mendapat rambu-rambu dari pihak Kemenpora.
Kemenpora meminta kepada PT Liga untuk berkoordinasi dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait rekomendasi izin. Dan rekomendasi tersebut bisa saja keluar andai PT Liga mau berkoordinasi dengan Tim Transisi.
Sekretaris PT Liga, Tigorshalom Boboy, angkat bicara soal permintaan Kemenpora. Menurut Tigor, koordinasi dengan BOPI pasti dipenuhi.
"Kami siap duduk bersama. Yang lalu, masalahnya kan ada di komunikasi sehingga pada akhirnya, ada hasil berbeda dalam proses verifikasi," terang Tigor kepada para pewarta lewat sambungan telepon, Rabu 30 Desember 2015.
Terkait permintaan koordinasi dengan Tim Transisi, Tigor menyatakan pihaknya tak akan memenuhinya. Dari sudut pandang Tigor, PT Liga hanya harus berkomunikasi dengan BOPI.
"Mereka terbukti sah karena ada dalam undang-undang. Kami akan konsolidasi kepada BOPI. Tapi, BOPI tak berhak dalam proses justifikasi. Itu wewenang PT Liga dan federasi," ujar Tigor. (one)
Baca Juga :
Kemenpora meminta kepada PT Liga untuk berkoordinasi dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait rekomendasi izin. Dan rekomendasi tersebut bisa saja keluar andai PT Liga mau berkoordinasi dengan Tim Transisi.
Sekretaris PT Liga, Tigorshalom Boboy, angkat bicara soal permintaan Kemenpora. Menurut Tigor, koordinasi dengan BOPI pasti dipenuhi.
"Kami siap duduk bersama. Yang lalu, masalahnya kan ada di komunikasi sehingga pada akhirnya, ada hasil berbeda dalam proses verifikasi," terang Tigor kepada para pewarta lewat sambungan telepon, Rabu 30 Desember 2015.
Terkait permintaan koordinasi dengan Tim Transisi, Tigor menyatakan pihaknya tak akan memenuhinya. Dari sudut pandang Tigor, PT Liga hanya harus berkomunikasi dengan BOPI.
"Mereka terbukti sah karena ada dalam undang-undang. Kami akan konsolidasi kepada BOPI. Tapi, BOPI tak berhak dalam proses justifikasi. Itu wewenang PT Liga dan federasi," ujar Tigor. (one)