Persib Antusias Duel Mitra Kukar vs Arema Digeser ke Bali

Umuh Muchtar saat mendampingi pengurus Persija
Sumber :
  • Yadi/Vivabola
VIVA.co.id - Manajemen Persib Bandung menyambut baik keputusan penyelenggara turnamen Piala Presiden 2015, Mahaka Sports and Entertainment yang mengubah tempat dan memajukan tanggal pelaksanaan perebutan tempat ketiga antara Mitra Kukar melawan Arema Cronus.

Awalnya laga 'pengobat' kekecewaan tersebut akan dilaksanakan beberapa jam sebelum kick-off final Piala Presiden 2015 antara Persib melawan Sriwijaya FC yang rencananya bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGB), Jakarta, Minggu 18 Oktober 2015.

Salah satu pertimbangan kenapa duel Mitra Kukar melawan Arema diharapkan dimajukan hari pertandingannya adalah potensi terjadinya gesekan antara suporter Maung Bandung dengan Arema yang sangat mungkin juga hadir di SUGBK.


Pihak Mahaka Sports kemudian mengubah jadwal laga perebutan tempat ketiga ini jadi Sabtu 17 Oktober 2015 dan akan dilaksanakan di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.


Apalagi suporter Arema selama ini memiliki 'hubungan' baik dengan suporter Persija Jakarta yang memang dikenal kerap berseteru dengan suporter Persib. Dikhawatirkan momentum pertandingan Arema dijadikan kesempatan bagi oknum suporter untuk menyusup dengan tujuan berbuat onar atau memancing kericuhan.


"Memang idealnya sih dilaksanakan tidak berbarengan dengan pertandingan final karena riskan juga ya. Kalau memang dilaksanakan di tempat lain itu lebih bagus juga," ungkap Manajer Persib Umuh Muchtar.


Pertandingan final Piala Presiden 2015 sendiri pihak kepolisian bakal menerjunkan kurang lebih sekitar 18 ribu personel kepolisian. Jumlah ini belum ditambah dengan penyiagaan personel keamanan di sejumlah daerah seperti Jabar, lintas Sumatera dan lainnya. Total diperkirakan jumlah keamanan yang disiagakan akan mencapai 30 ribu orang.


Banyaknya jumlah personel keamanan di final Piala Presiden yang diterjunkan bisa dikatakan sebagai bentuk keseriusan panitia penyelenggara dan pemerintah untuk menyukseskan final Piala Presiden 2015, terutama demi mencegah insiden gesekan di antara suporter yang hadir langsung di stadion dengan kelompok suporter tertentu.