Penundaan Kick-Off ISL Dinilai Sebuah Langkah Bijak
Kamis, 17 September 2015 - 15:21 WIB
Sumber :
- Antara Foto/Zabur Karuru
VIVA.co.id - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memutuskan untuk tidak memberi rekomendasi kepada PT Liga Indonesia dalam menggulirkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) sampai adanya keputusan tetap dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) terhadap tuntutan pembatalan SK Menpora nomor 01307.
Hal itu dilakukan oleh PSSI agar nantinya penyelenggaraan ISL tidak menemui hambatan seperti sebelumnya. Pasca dibekukan oleh Menpora, gerak PSSI memang jadi terbatas.
Baca Juga :
Hal itu dilakukan oleh PSSI agar nantinya penyelenggaraan ISL tidak menemui hambatan seperti sebelumnya. Pasca dibekukan oleh Menpora, gerak PSSI memang jadi terbatas.
Mereka tidak bisa mendapatkan izin keramaian dari Kepolisian untuk menggelar pertandingan. Sadar akan hal tersebut, La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI dan juga anggota Komite Eksekutif pun memilih untuk menunggu hasil sidang di PTTUN.
Hendra Febri, Sekretaris tim Persegres Gresik United ternyata menyetujui langkah yang diambil oleh PSSI. Menurut mereka hal tersebut justru pilihan tepat, karena jika dipaksakan akan menimbulkan banyak kerugian.
"Kalau Persegres sendiri daripada seperti sebelumnya tiga pertandingan berhenti lebih baik menunggu saja, biar kompetisi jalannya lancar," ungkap Hendra saat dihubungi
VIVA.co.id
, Rabu 16 September 2015.
"Kalau mundur ini untuk kepentingan jangka panjang ya tidak masalah daripada buru-buru digelar terus ada masalah kita rugi banyak lagi," tambah dia.
Akan tetapi, menurut Hendra jika ada pihak yang ingin menggelar turnamen seperti Mahaka Sports and Entertainment dengan Piala Presiden, sebaiknya PSSI memikirkan untuk membantu. Sebab, turnamen sempalan seperti itu bisa membantu klub secara bisnis dan juga memberi pemasukan kepada anggota tim.
"Ikut Piala Presiden kita cukup puas, dalam artian bisa melanjutkan bisnis, pemain dapat pemasukan. Kalauada yang seperti itu lagi ya kita senang-senang saja," harap Hendra.