Ganjar: Pengaturan Skor Kita Libas!
Rabu, 9 September 2015 - 14:26 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tegas mengecam pengaturan skor yang terjadi di dunia sepakbola Tanah Air belakangan terakhir. Menurutnya, pengaturan skor dalam dunia olahraga harus diberantas dari hulu hingga hilirnya karena bertentangan dengan semangat suportivitas.
"Yang atur-atur skor itu harus kita libas. Jaga sportivitas olahraga. Jateng keras mengecam itu," ujar Ganjar di sela peringatan Hari Olahraga Nasional ke-32 yang berlangsung di Kebumen, Jawa Tengah, Rabu, 9 September 2015.
Di hadapan ribuan peserta upacara, Ganjar bahkan menekankan pentingnya semangat olahraga untuk membentuk kepribadian tangguh dan bertanggungjawab. Sorotan yang paling ditekankan adalah kecaman terhadap aksi tawuran yang kerap terjadi di pertandingan sepakboola.
"Sepak bola kok berkelahi, yang ingin berkelahi ada tempatnya pada tinju, karate, atau silat, kalau sepakbola ya sepakbola, kalau silat ya silat, bukan sepakbola malah silat, silat malah sepakbola," ujar Ganjar dengan menggunakan bahasa Jawa.
Pernyataan itu menyoroti adanya sejumlah insiden tawuran sepkabola Tanah Air yang justru mengakibatkan kerugian besar. Sebut saja tawuran suporter yang terjadi antara PSIS Semarang dengan Persipur Purwodadi maupun suporter Persis Solo dengan PSS Sleman Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Jika tawuran suporter sepakbola ini terus terjadi, Ganjar menilai olahraga di Indonesia takkan maju dan justru membawa pada perpecahan. "Bal-balan kalah atau menang harusnya bersalaman," ucap Politisi PDI Perjuangan itu.
Ganjar yang juga mebacakan sambutan Menpora Imam Nahrowi meminta masing-masing kabupaten/kota di Jawa Tengah fokus mengembangkan satu atau dua cabang olahraga unggulan untuk mempermudah mencetak atlet yang berkualitas. Pemerintah kabupaten/kota di Jateng juga diminta untuk menggelorakan budaya olahraga sampai ke lingkungan keluarga.
Baca Juga :
"Yang atur-atur skor itu harus kita libas. Jaga sportivitas olahraga. Jateng keras mengecam itu," ujar Ganjar di sela peringatan Hari Olahraga Nasional ke-32 yang berlangsung di Kebumen, Jawa Tengah, Rabu, 9 September 2015.
Di hadapan ribuan peserta upacara, Ganjar bahkan menekankan pentingnya semangat olahraga untuk membentuk kepribadian tangguh dan bertanggungjawab. Sorotan yang paling ditekankan adalah kecaman terhadap aksi tawuran yang kerap terjadi di pertandingan sepakboola.
"Sepak bola kok berkelahi, yang ingin berkelahi ada tempatnya pada tinju, karate, atau silat, kalau sepakbola ya sepakbola, kalau silat ya silat, bukan sepakbola malah silat, silat malah sepakbola," ujar Ganjar dengan menggunakan bahasa Jawa.
Pernyataan itu menyoroti adanya sejumlah insiden tawuran sepkabola Tanah Air yang justru mengakibatkan kerugian besar. Sebut saja tawuran suporter yang terjadi antara PSIS Semarang dengan Persipur Purwodadi maupun suporter Persis Solo dengan PSS Sleman Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Jika tawuran suporter sepakbola ini terus terjadi, Ganjar menilai olahraga di Indonesia takkan maju dan justru membawa pada perpecahan. "Bal-balan kalah atau menang harusnya bersalaman," ucap Politisi PDI Perjuangan itu.
Ganjar yang juga mebacakan sambutan Menpora Imam Nahrowi meminta masing-masing kabupaten/kota di Jawa Tengah fokus mengembangkan satu atau dua cabang olahraga unggulan untuk mempermudah mencetak atlet yang berkualitas. Pemerintah kabupaten/kota di Jateng juga diminta untuk menggelorakan budaya olahraga sampai ke lingkungan keluarga.