Mundur dari Tentara, Adam Alis Hijrah ke Luar Negeri?
Selasa, 8 September 2015 - 15:22 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id - Berita mengejutkan datang dari gelandang timnas Indonesia U-23, Adam Alis Setyano. Adam telah memastikan diri mundur seleksi terakhir untuk masuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Dihubungi VIVA.co.id, Selasa 8 September 2015, Adam mengaku sudah yakin dengan keputusan yang dibuatnya. Alasannya, mundur lebih disebabkan karena dia menerima tawaran untuk merumput di luar negeri.
"Saya sudah putuskan mundur. Ada tawaran yang masuk. Dan saya pikir ini merupakan kesempatan yang tak bisa ditolak," kata Adam.
Baca Juga :
Dihubungi VIVA.co.id, Selasa 8 September 2015, Adam mengaku sudah yakin dengan keputusan yang dibuatnya. Alasannya, mundur lebih disebabkan karena dia menerima tawaran untuk merumput di luar negeri.
"Saya sudah putuskan mundur. Ada tawaran yang masuk. Dan saya pikir ini merupakan kesempatan yang tak bisa ditolak," kata Adam.
Mantan pemain Persija Jakarta ini memang sempat bimbang dengan situasi yang membelitnya. Maklum, jika menjadi tentara, masa depan Adam akan terjamin.
Dia bakal memiliki pekerjaan tetap jika nantinya tak menjadi pemain sepakbola lagi. Di sisi lain, Adam menyatakan masih ingin mengembangkan karirnya di sepakbola.
"Sempat kepikiran dua sampai tiga hari. Terus bicara sama orangtua. Sarannya saya disuruh salat malam dan akhirnya keputusan ini yang keluar," ungkap Adam.
"Saya juga tak bisa begitu saja mundur. Harus ikut seleksi sampai selesai karena sudah ada perjanjian di atas materai. Setelah selesai, baru saya mundur. Bukan mundur karena tidak lolos," lanjutnya.
Sampai sekarang, Adam enggan membocorkan negara dan klub mana yang akan ditujunya. Dia menuturkan baru bakal buka suara jika sudah resmi bergabung dengan klub tersebut.
"Nanti sajalah. Kalau sudah resmi baru diumumkan," ujar Adam.
Selain eks pemain Martapura FC tersebut, masih ada lagi pemain muda Indonesia yang sedang mengikuti seleksi masuk ke TNI AD. Mereka adalah Teguh Amiruddin, Manahati Lestusen, Ravi Murdianto, Wawan Febrianto, dan Abduh Lestaluhu. (one)