'Pemerintah Tidak Melihat Pengorbanan Klub untuk Negara'
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Sejumlah klub terus mengkritik kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, yang menunda pelaksanaan Liga Super Indonesia (ISL) 2015. Keputusan Menpora ini dinilai sangat merugikan klub.
Media officer Barito Putera, Deny Nizar, pihaknya sudah memberikan banyak hal kepada negara. Namun, pengorbanan itu dibayar dengan hal yang menyakitkan.
"Kami sendiri menyesalkan Menpora menunda ini karena klub sudah banyak berbuat untuk bangsa dan negara. Konkritnya kami selalu mengirimkan pemain untuk timnas dan gaji kami yang membayar. Seakan-akan pemerintah, lewat Menpora, tidak tahu hal ini secara fakta," ujar Deny kepada VIVA.co.id.
Dia kemudian menyarankan PT Liga Indonesia untuk tidak mengubris keputusan Menpora. Sebab, pihak klub telah keluar banyak dalam mempersiapkan tim.
"PT Liga dan juga PSSI yang harusnya memastikan ini tetap bergulir karena klub telah melakukan persiapan matang sedemikian hal, baik biaya tinggi dan sebagainya," kata Deny.
Deny tak menampik kemungkinan pihaknya meminta ganti rugi kepada Kemenpora terkait penundaan ISL. Laskar Antasari tengah berhitung kerugian atas dampak keputusan Menpora.
"Kami masih mempersiapkan hal itu. Sikap klub saya rasa sama, meminta ganti rugi," tutur dia. (ren)
Baca juga:
ManCity dan Real Madrid Sempat 'Dekati' Persija?
9 Skandal Seks Gila di Dunia Sepakbola (1)
9 Skandal Seks Gila di Dunia Sepakbola (2)