Jangan Jadi Kiamat untuk Laskar Kalinyamat

Logo Persijap Jepara
Sumber :
  • persijapjepara.com
VIVAbola -
Skuad Persijap Jepara datang ke Jakarta boleh dibilang dengan kondisi yang miris. Tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu juga hanya membawa 17 pemain dalam laga kontra tuan rumah Persija Jakarta, Senin 26 Mei 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.


Pada pertandingan lanjutan Indonesia Super League itu, Persijap takluk 4-1 dari Macan Kemayoran. Pelatih Persijap, Yudi Suryata, mengaku sudah bersyukur timnya bisa tiba di Jakarta, Minggu pagi WIB 25 Mei 2014.


Rahmat Rivai dan kawan-kawan harus melewati perjalanan darat 12 jam dari Jepara ke Jakarta dengan menggunakan bus. Bukan hanya itu, 9 pemain Persijap juga pergi sebelum mereka bertolak ke Jakarta, karena gaji dua bulan yang belum dibayar oleh klub.


"Datang ke Jakarta sudah bersyukur, karena kami sempat hanya punya 11 pemain. Tapi, ada beberapa pemain yang naik dari tim U-21 sampai berjumlah 17 pemain," kata Yudi dalam konferensi seusai laga, Senin 26 Mei 2014


"Jadi, kami tak mau bicara permainan kami tadi di lapangan. Secara fisik dan psikis saja kami sudah lelah sebelum bertanding," sambungnya.


Pada 30 Mei 2014, Persijap harus bertandang ke markas Semen Padang dalam laga lanjutan ISL Wilayah Barat. Namun, menurut Yudi, dia belum tahu apakah tim asuhannya akan berangkat ke ibukota Sumatera Barat tersebut.


Kesulitan finansial menjadi masalah yang dialami oleh Laskar Kalinyamat, sehingga bukan tak mungkin perjalanan mereka berakhir sebelum musim ini habis. Sampai saat ini, Persijap juga masih menghuni dasar klasemen Wilayah Barat dengan baru mengoleksi 4 poin dari 13 pertandingan.


"Saya baru bergabung 9 hari, dan saya tak ingin tim mendapat sanksi berat dari liga karena tidak bertanding. Saya sekadar menghimbau pemain saja," ucapnya.

"Realistisnya, ya kami harus menyelesaikan ISL sampai habis apa pun hasilnya. Kalau masih ada keinginan untuk berkompetisi, ya harus berkomitmen," terangnya.