BLI Cari Infomasi Riwayat Kesehatan Jumadi
VIVAnews - Badan Liga Indonesia (BLI) sudah membentuk tim invesitagasi kasus kematian pemain PKT Bontang, Jumadi Abdi. Tim yang terdiri dari lima orang itu diharapkan sudah mendapatkan hasil dalam dua pekan ini.
Menurut Direktur Bidang Kompetisi BLI, Joko Driyono, ada tiga tugas yang akan diusung oleh tim investigasi. Pertama adalah menyelidiki bentuk pelanggaran yang terjadi terkait dengan kematian Jumadi.
"Semuanya terkait dengan pelanggaran yang terjadi. Mulai dari perangkat pertandingan, jenis pelanggaran, sampai apakah perlu dibawa ke meja komisi disiplin (komdis) PSSI atau tidak," kata Joko saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 17 Maret 2009.
Sedangkan tugas kedua tim investigasi meliputi aspek medis olahraga. Ada dua informasi yang ingin dikumpulkan oleh tim, yakni menyangkut rekor medis Jumadi sebelum pertandingan dan penanganan paska kecelakaan.
"Kami ingin mengumpulkan informasi mengenai kondisi Jumadi sebelum pertandingan. Juga mengenai penanganan paska kecelakaan," kata Joko.
Untuk poin ini, Joko menegaskan, bahwa kematian Jumadi merupakan sebuah risiko kecelakaan olahraga. Namun penyelidikan atas kasus ini sangat penting untuk mencegah hal yang sama terulang kembali untuk ke depannya.
"Sengaja atau tidak sengaja, ini adalah sebuah risiko kecelakaan olahraga. Namun ini akan menjadi perhatian khusus ke depan," kata pria yang juga menjabat sebagai anggota Komdis PSSI itu.
Sementara itu, tugas terakhir tim investigas terkait dengan aspek penerapan fairplay dalam sepakbola. Tim akan menyelidiki apakah ada unsur kesengajaan dalam pelanggaran yang menimpa Jumadi.
"Hal ini terkait masalah karakter sepakbola yang menjuru ke arah kekerasan. Kami akan pelajari lagi," beber Joko.
Joko menambahkan, kelima anggota tim investigasi berasal dari BLI. Mereka tidak akan bekerja sendiri. Untuk menggali informasi yang diinginkan, tim ini akan bekerjasama dengan pihak-pihak yang dianggap relevan dalam proses penyidikan.
"Kita ingin dapat informasi yang detail mengenai kejadian ini. Karena itu tim akan melibatkan ahli yang relevan seperti dokter dan yang lainnya," tandas Joko.