Pernyataan Djohar Dikecam Klub-klub ISL

Djohar Arifin Husin
Sumber :
  • Marco Tampubolon/VIVAnews

VIVAbola - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menemui Plt Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Agung Laksono, Selasa, 8 Januari 2013. Djohar mengaku pertemuan itu membahas berbagai hal terkait kompetisi dan kisruh sepak bola Indonesia yang hingga kini tak kunjung berakhir.

"Tak ada masalah yang perlu dibesar-besarkan dalam pertemuan ini. Tadi seputar koordinasi dengan menteri olahraga. Ada hal yang harus kami laporkan, dan yang terpenting Indonesia terbebas dari sanksi FIFA," kata Djohar di Gedung Menpora, Selasa 8 Januari 2013.

"Kompetisi harus di bawah federasi. Ini sesuai dengan aturan FIFA. Federasi yang mengatur semuanya terutama mengenai pemain dalam kompetisi. Jadi kompetisi ada berapa pun tak masalah yang penting di bawah federasi. Dan federasi itu tetap harus satu," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Djohar kembali menyatakan status Liga Super Indonesia (ISL) sebagai breakaway league yang berada di bawah pengawasan PSSI. Namun anehnya, status itu tak berlaku bagi pemain.

"ISL breakaway league, tapi para pemainnya bukan breakaway, jadi klub harus menyerahkan pemainnya jika dipanggil timnas. Timnas harus berisi tim terbaik," ujar mantan staf ahli menpora tersebut.

Pernyataan ini langsung menuai kecaman dari pengurus klub-klub yang berlaga di ISL. "Inilah salah satu alasan mengapa kami tidak mau memberikan pemain ke PSSI Djohar. Dia menyebut ISL breakaway league, tapi kenapa pemain-pemainnya dipanggil timnas. Itulah anehnya Djohar," kata Ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya.

"Kalau dia menganggap PSSI-nya yang legal, tapi kenapa mau mengambil pemain dari yang ilegal. Ini kan aneh," sambung La Siya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Bisnis Persisam Samarinda, Yunus Nusi. Dia mengaku sangat sulit memahami Djohar.

"Kami sulit memahami Djohar. Joint Committee sudah mengakui keberadaan ISL dan IPL. Saya rasa mereka tidak akan bisa menggelar IPL, mereka hanya mencari-cari kesalahan ISL. Harusnya tidak seperti itu. Djohar harusnya berbesar hati, bukan malah memperkeruh suasana," kata Yunus.