Kericuhan Pasca Laga Persib Vs Persija Jadi Sorotan Media Asing

Bobotoh rusuh usai laga Persib Vs Persija
Sumber :
  • istimewa

Kuala Lumpur, VIVA – Kabar tentang kericuhan pasca laga Persib Bandung vs Persija Jakarta berembus ke dunia internasional. Salah satu media asing ikut menyoroti insiden kekacauan oleh para oknum suporter di stadion.

Adapun media yang dimaksud datang dari Malaysia, Makan Bola. Perhatian mereka disinyalir tidak lepas karena kehadiran Bojan Hodak sebagai pelatih kepala Persib Bandung yang sebelumnya merupakan juru taktik klub Malaysia, Kuala Lumpur (KL) City FC.

Bobotoh menyalakan flare di tribun selatan saat pertandingan Persib vs Persija (foto: Dede Idrus)

Photo :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus (Bandung)

“Kerusuhan suporter mewarnai kemeriahan aksi Liga 1 Indonesia yang melibatkan Persib Bandung dan Persija Jakarta pada 23 September,” tulis laporan Makan Bola, Selasa 24 September 2024.

Sebagaimana diketahui, laga Persib vs Persija merupakan salah satu big match yang berlangsung di Liga 1 2024-2025. Pertandingan pekan keenam tersebut sejatinya berjalan lancar hingga akhir.

Persib sukses memetik kemenangan usai mengantongi dua gol tanpa balas. Kedua gol tersebut dicetak oleh Dimas Drajad (38') dan Ryan Kurnia (82').

Kericuhan usai duel Persib Bandung vs Persija Jakarta

Photo :
  • Instagram @infojawabarat

Laga yang berlangsung pun cukup keras. Kedua tim sama-sama harus tampil dengan 10 pemain setelah Firza Andika diganjar dua kartu kuning di babak pertama dan Marc Klok menerima hukuman kartu merah dari wasit di babak kedua.

Namun peristiwa mencekam terjadi setelah laga. Sejumlah oknum suporter yang hadir di stadion memasuki area pertandingan dan mengintimidasi perangkat pertandingan.

Kericuhan tersebut mengundang banyak tanggapan dari sejumlah pihak. Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, pun ikut buka suara. Dia menyesalkan atas peristiwa tersebut dan meminta kepada pihak Liga Indonesia Baru (LIB) untuk bertanggung jawab dalam membenahi manajemen pengelolaan pertandingan.

Erick kemudian mendesak LIB agar segera mengusut kejadian itu dan melakukan evaluasi besar-besaran. Sebab, Liga 1 sebagai kompetisi kasta tertinggi dinilai menjadi salah satu tolok ukur sepakbola Indonesia.