Legenda Timnas Indonesia Cristian Gonzales Rela Jual Rumah Demi Bangun Sekolah Sepak Bola
- Istimewa
Surabaya – Legenda Timnas Indonesia, Cristian Gonzales, baru-baru ini menuai perhatian banyak pencinta sepak bola Tanah Air. Pria yang saat ini berusia 47 tahun itu rela menjual rumahnya demi membangun sekolah sepak bola (SSB).
Rencananya, Gonzales akan membangun sekolah sepak bola terbesar di Indonesia. Ini merupakan mimpinya yang telah lama dinantikan setelah mimpi ayahnya terwujud. Gonzales berhasil menjadi pesepakbola yang sukses.
Dalam postingan Instagram pribadinya, Gonzales mengunggah potret rumah mewahnya di Surabaya. Di dalamnya tampak sejumlah foto-foto dirinya dengan berbagai prestasi. Bangunan tempat tinggal itu juga terlihat bersih dan nyaman dengan isi furnitur yang lengkap.
“Dengan ini saya akan jual rumah saya yang ada di Surabaya untuk membuka sekolah sepakbola terbesar seindonesia,” tulisnya di Instagram, dipetik Minggu 21 Juli 2024.
“Setelah mimpi almarhum papa saya terwujud untuk menjadi pemain sepakbola yang sukses. Kini saatnya mewujudkan mimpi saya untuk membuka sekolah sepakbola terbesar se Indonesia,” lanjutnya.
Rumah mewah Gonzales itu bercorak dominan warna oranye. Pagar depan diberi nuansa warna putih dengan lambang bola terhias besar di gerbangnya. Di foto terakhir, Gonzales juga menunjukkan lokasi rumahnya tersebut berada di perumahan Vila Bukit Indah.
Respon warganet pun cukup besar. Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, bahkan terpantau ikut menyukai unggahan sang legenda Skuad Garuda satu ini.
Sekadar informasi, Gonzales merupakan salah satu pemain naturalisasi yang terkenal di era 2010-an. Dia juga menjadi pemain Timnas Indonesia yang diandalkan. Pada Piala AFF 2010, Gonzales menjadi pemain naturalisasi pertama yang sukses mengantarkan Skuad Garuda lolos ke final.
Saat itu Timnas Indonesia dilatih oleh sosok juru taktik asal Austria, Alfred Riedl, yang kini sudah tutup usia. Euforia perjuangan Gonzales dan kolega sukses membara di seluruh Tanah Air.
Timnas Indonesia tampil menggelegar di turnamen level Asia Tenggara itu. Namun sayang Tim Merah Putih gagal menjadi juara setelah tumbang dari Malaysia di final dengan skor 2-4 dalam laga agregat.