Biaya Kompensasi Jadi Hambatan Klub Australia Rekrut Marselino Ferdinan
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Australia – Wonderkid Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, jadi rekomendasi untuk klub-klub di Australia. Namun ada satu hambatan yang disebut bakal buat sulit klub Negeri Kanguru itu merekrut pemain berusia 19 tahun tersebut.
Ada biaya kompensasi pelatihan yang harus dibayarkan ke mantan klub Marselino di Belgia, KMSK Deinze, sebesar 14 ribu US Dollar (Rp227 juta). Hal ini dikarenakan usia Marselino yang masih di bawah 23 tahun.
Marselino Ferdinan
- Instagram @marselinoferdinan10
Tambahan biaya transfer itu pun disebut-sebut bakal jadi hambatan banyak klub Australia untuk merekrut Marselino. Namun masih ada harapan eks pemain Persebaya Surabaya itu diboyong klub-klub Australia.
“Perlu diketahui bahwa penyerang Indonesia berusia 19 tahun, Marselino Ferdinan berstatus bebas transfer. Starter reguler yang mencetak gol di Piala Asia. Klub-klub A-League bisa saja mengalami hal yang lebih buruk. Pemain berbakat dengan potensi nilai jual kembali yang bagus,” tulis jurnalis Australia di Twitter, @joeylynchy, dipetik Sabtu 20 Juli 2024.
Marselino Ferdinan eksekusi penalti saat Indonesia U-23 vs Jordania U-23
- PSSI
“Telah diberitahu oleh seseorang yang jauh lebih pintar dari saya bahwa akan ada pembayaran kompensasi pelatihan untuk mantan klubnya di Belgia karena dia berusia di bawah 23 tahun. Sekitar $14k USD (Rp227 juta). Sayangnya, ini merupakan hambatan bagi banyak klub A-Liga saat ini. Tapi kita bisa berharap,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Marselino telah dilepas oleh Deinze pada awal Juli 2024. Gelandang andalan Timnas Indonesia ini sebelumnya bergabung dengan klub kasta kedua Liga Belgia itu sejak Januari 2023.
Di sana, Marselino tampil sebanyak tujuh kali dengan koleksi satu gol saja menurut data Transfermarkt. Catatan tersebut sedikit terbilang minim dibandingkan bersama Persebaya Surabaya sebelumnya dengan koleksi tujuh gol dan sembilan assist di 34 pertandingannya.
Belum diketahui secara pasti ke mana Marselino akan berlabuh meski banyak spekulasi klub yang dirumorkan. Salah satunya klub milik Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, dan Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, yakni Oxford United.