Intip Filosofi Trofi Piala Presiden 2024, Ada Mandalika

Jakarta – Trofi Piala Presiden 2024 dipamerkan dalam salah satu unggahan resmi Instagram mereka. Piala turnamen pramusim Liga 1 2024-2025 itu identik berwarna gelap dengan tekstur coklat kayu berpadu dengan warna hitam dan emas.

Piala Presiden 2024 itu nantinya akan digelar mulai Jumat, 19 Juli hingga 4 Agustus 2024 mendatang. Ada delapan tim yang ikut serta dalam turnamen pramusim itu yang terbagi dalam dua grup yakni Persib Bandung, Borneo FC, Persis Solo, dan PSM Makassar di Grup A. Sementara di Grup B ada Bali United, Arema FC, Madura United, dan Persija Jakarta. 

Desain trofi Piala Presiden sendiri dibuat dengan penuh filosofi. Bahan dasar lambang juara itu berupa kayu yang diambil dari makna nusantara.

“Piala Presiden bukanlah trofi biasa. Banyak filosofi yang tersemat di piala berbahan dasar kayu ini yang berkaitan dengan khazanah nusantara,” tulis akun resmi Instagram Piala Presiden, Kamis 18 Juli 2024.

Batu Indonesia yang ada di trofi Piala Presiden disusun dari berbagai penjuru Tanah Air berwarna merah dan putih sebagai lambang persatuan dan kesatuan negara. Kemudian perpaduan Buah Andu dan Bunga Terong dengan motif tato dari suku Dayak Kalimantan mempresentasikan kematangan dan kedewasaan setiap orang dalam menatap kehidupan.

Motif Parang Curigo dimaknai sebagai keteraturan dan kesinambungan dengan bentuk motif diagonal. Curigo sendiri diartikan sebagai keris dengan pengertian ketenangan dan kecerdasan.

Selain itu ada juga Motif Lung-Lungan Jawa yang mengandung arti jiwa sosial yang baik, dermawan dan suka membantu. Ada juga Bebaturan dan Simbar yang merupakan motif khas pulai Dewata melambangkan kekokohan bangunan dengan daun yang memberikan kehidupan dan keberagaman.

Adapun makna motif Semen Rante adalah bertumbuh dengan rangkaian ikatan satu sama lain. Terakhir Bunga Mandalika yang merupakan salah satu tanaman khas nusantara berbentuk kelopak bunga terpisah-pisah. Digambarkan pada trofi Piala Presiden 2024 itu bunga tersebut mengerucut bertemu di pangkal sebagai arti Bhineka Tungal Ika.