Kekecewaan Persebaya Surabaya Usai Laga Perayaan Ulang Tahun ke-97 Dinodai Flare
- Persebaya
Surabaya – Klub raksasa Liga 1, Persebaya Surabaya, menyampaikan rasa kecewa usai laga perayaan ulang tahun mereka yang ke-97 dinodai flare. Sebab, momen penting dalam sejarah mereka tersebut harus berjalan dengan kejadian yang tidak mengenakkan.
Dalam perayaannya, Persebaya mengadakan pertandingan ‘Anniversary Game’ pada Sabtu 29 Juni 2024. Mereka mengundang juara Liga 3 Jawa Timur 2023-2024, Persibo, tanding di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan berhasil menang 2-0.
Namun dalam perjalanannya, laga itu terpaksa harus dihentikan di menit ke-85. Hal ini lantaran kondisi stadion tidak memungkinkan untuk menggelar pertandingan akibat asap flare yang memenuhi area.
Asap yang mengepul di stadion tersebut tidak hanya mengganggu pandangan melainkan juga pernapasan. Para pemain pun diminta memasuki ruang ganti setelah wasit menjeda laga.
Melihat kejadian itu, Persebaya pun mengungkapkan kekecewaan mereka. Menurut tim asal Jawa Timur itu, flare bisa membawa bencana.
“Flare Bisa Saja Membawa Kita pada Bencana.Persebaya 97th Anniversary Game harus dihentikan pada menit ke-85. Situasi lapangan sudah tidak memungkinkan, karena asap flare yang begitu tebal. Sampai mengganggu pernapasan,” ungkap akun resmi Persebaya di Instagram, Minggu 30 Juni 2024.
Momen perayaan ulang tahun yang seharusnya berakhir sumringah justru harus ditutup dengan situasi yang datar. Usai laga, pihak panitia pelaksana (panpel) dan kepolisian menetapkan tidak menggelar nyanyi bareng ‘Song for Pride’. Selain itu konferensi pers juga ditiadakan karena situasi tersebut.
Namun diketahui tidak ada kejadian fatal yang dialami saat itu. Meski demikian, pihak Persebaya cukup menyayangkan perayaan ulang tahun mereka ternodai oleh asap flare.
Dalam keterangan resmi mereka, Persebaya secara tegas akan melakukan kebijakan yang terukur terhadap flare di pertandingan-pertandingan kedepan. Kejadian ini tidak lepas berdasarkan keselamatan manusia.
“Manajemen Persebaya akan melakukan kebijakan tegas dan terukur terkait flare untuk pertandingan-pertandingan berikutnya. Tidak ada sepak bola seharga keselamatan manusia,” tutup klub berjuluk Bajul Ijo itu.